Waspadai Teror, Boateng Larang Istri dan Anaknya ke Prancis
- REUTERS/ Wofgang Rattay
VIVA.co.id – Situasi keamanan yang tidak menentu di Prancis, membuat bek timnas Jerman, Jerome Boateng, melarang istri dan anak-anaknya untuk pergi ke Prancis selama gelaran Piala Eropa 2016.
Saat serangan bom di Paris, 13 November 2015 lalu, bek Bayern Munich ini sedang melakoni laga persahabatan melawan Stade de France, Paris, Prancis. Aksi teror tersebut menewaskan 130 orang.
Isu terorisme seolah menjadi awan kelabu untuk publik Prancis. Event sepakbola terbesar di Benua Biru pun ditengarai menjadi sasaran empuk para teroris, karena Piala Eropa pasti akan dihadiri oleh jutaan orang dari seluruh dunia.
"Setiap orang harus memutuskan sendiri bagaimana cara menghadapinya. Saya sudah melakukannya," kata Boateng kepada Sport Bild.
"Keluarga dan anak-anak saya tidak akan datang ke stadion. Risikonya terlalu besar. Ini jelas membuat saya sedih. Tapi karena terlalu banyak hal terjadi dalam beberapa hari terakhir yang membuat saya harus bersikap seperti ini," tuturnya.
Dia mengaku, dengan melarang keluarganya datang ke Prancis, bisa membuatnya lebih fokus untuk membela negaranya. "Saya ingin berkonsentrasi penuh pada sepakbola selama Piala Eropa, dan saya akan merasa jauh lebih baik jika keluarga saya tidak duduk di stadion," ujar Boateng.
Kepala Asosiasi Sepakbola Jerman, Reinhard Grindel, mengatakan "Setiap orang harus memutuskan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Saya menghormati itu dan saya tidak ingin berkomentar. Kami memiliki kepercayaan dalam otoritas Prancis yang bertanggung jawab atas keamanan negaranya," ucap Grindel.
Laporan: Anang Fajar Irawan