VIDEO: Indahnya Korona Matahari yang 'Menari'

Matahari berlubang
Sumber :
  • www.space.com/NASA/SDO

VIVA.co.id – Peneliti bidang Dynamics Solar Observatory (SDO), Badan Antariksa Amerika Serikat, telah lima tahun mengamati dan meneliti apa yang terjadi pada matahari. Pada tahun keenam ini, NASA pun merilis video yang menampakkan keindahan korona menari di atmosfer matahari.

Mitos Seputar Gerhana Matahari Total, Hanya 1 yang Benar

Diketahui, korona adalah hal yang terindah melekat pada matahari. Korona merupakan bagian terluar dari atmosfer matahari. Korona tidak bisa dilihat secara langsung dari bumi. Kecuali, saat terjadinya Gerhana Matahari total, atau dengan bantuan teleskop yang sangat presisi.

Dilansir Engadget, Senin 15 Februari 2016, NASA mengirim SDO memantau matahari, dalam rangka untuk lebih memahami sistem elektromagnetik dan fenomena matahari, seperti ‘nyala api’ dan coronal mass ejections (CME). CME diketahui menyebabkan badai geomagnetik, yang dapat menonaktifkan satelit dan bahkan jaringan listrik di bumi.

Penampakan Hilal Terpengaruh Gerhana Matahari Total

Pada rekaman video pengamatan aktivitas pusat Tata Surya mulai 1 Januari 2015 hingga 28 Januari 2016 itulah, SDO melihat aksi korona ‘menari’ di atmosfer matahari.
 
Gerhana Matahari total di Indonesia
 
Tanpa melakukan pengamatan di observatorium, seperti halnya yang dilakukan oleh tim SDO, NASA, warga Indonesia bisa melihat dengan mata telanjang keindahan korona mengitari atmosfer matahari, saat Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016.

Fenomena yang dialami Indonesia ini, disebut langka, sebab hanya Indonesialah satu-satunya negara yang mengalami GMT pada tanggal tersebut. Fenomena serupa hanya akan terjadi dalam kurun waktu 350 tahun kemudian.
 
Ada 12 Provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini. Wilayah tersebut yaitu Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
 
Tujuh kota yang dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate. Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.

Heboh! Gerhana Matahari Total 2024 Dikaitkan dengan Kisah Nabi Yunus AS

(asp)

Gerhana Matahari.

Jangan Panik Jika Siang Nanti Langit Mendadak Berubah Malam

Masyarakat jangan panik siang hari nanti langit mendadak seperti malam hari. Hal itu karena adanya ini.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2024