Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Resmi Dibuka, Ini Keunggulannya
- Istimewa
Semarang, VIVA – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang resmi mendirikan Fakultas Kedokteran (FK) setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 193/B/O/2025. Langkah ini menandai UIN Walisongo sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang membuka program studi kedokteran dengan distingsi kuat dan pendekatan yang inovatif.
Tidak sekadar menambah jumlah fakultas kedokteran di Indonesia, FK UIN Walisongo hadir dengan visi transformasional. Fakultas ini mengusung pendekatan kedokteran regeneratif berbasis riset, sekaligus menjadi satu-satunya fakultas kedokteran di Indonesia yang menyediakan wahana pembelajaran stem cell khusus untuk riset kanker.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menyatakan bahwa kehadiran FK ini merupakan bagian dari wajah baru transformasi pendidikan tinggi Islam. Ia menyebut fakultas ini sebagai bentuk nyata dari pengamalan Kurikulum CINTA, ruh pendidikan Islam masa kini yang mengedepankan nilai-nilai ilahiah, kemanusiaan, lingkungan, dan nasionalisme.
“Kita ingin melahirkan dokter-dokter muslim yang mencintai Allah dengan ilmu yang diamalkan, mencintai sesama dengan pelayanan kemanusiaan, mencintai lingkungan melalui praktik medis berkelanjutan, dan mencintai bangsa lewat kontribusi nyata dalam kesehatan masyarakat,” terang Amien dalam keterangan resmi kepada VIVA Kamis, 10 April 2025.
Senada, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menjelaskan bahwa pendirian FK UIN Walisongo dilakukan melalui proses seleksi yang ketat, mulai dari aspek sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, hingga sistem penjaminan mutu. Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Agama untuk menjadikan PTKIN sebagai pusat keunggulan di berbagai bidang strategis, termasuk kesehatan.
“Kita ingin para dokter dari PTKIN tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga membawa nilai-nilai keislaman dan kepekaan sosial ke tengah masyarakat,” tegasnya.
Rektor UIN Walisongo, Prof Nizar menambahkan bahwa fakultas ini dirancang untuk mencetak lulusan dokter muslim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter spiritual dan sosial yang kuat.
Ciri khas lulusan FK UIN Walisongo dirumuskan melalui sembilan karakter berakronim WALISONGO: Wise, Adaptive, Literate, Intellect, Strong-willed, Obedient, Nurturant, Growth Mindset, dan Open-minded.
“Kami ingin menghadirkan dokter yang memiliki nurani, empati, dan dedikasi tinggi dalam pelayanan kemanusiaan. Ini bukan sekadar pendidikan medis, tapi juga pendidikan karakter dan spiritualitas,” ungkap Prof. Nizar.
Dari sisi fasilitas, UIN Walisongo telah menyiapkan gedung fakultas yang representatif, laboratorium kedokteran, rumah sakit satelit, serta merancang pembangunan rumah sakit pendidikan. Fakultas ini juga telah menyiapkan 26 tenaga pendidik profesional dari berbagai rumpun ilmu kesehatan, dan telah mengajukan 30 dosen PNS bidang kedokteran yang sudah mendapat persetujuan.
Tahun ini, Fakultas Kedokteran UIN Walisongo akan mulai menerima 50 mahasiswa baru dari seluruh Indonesia.
