Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Lingkungan melalui Toyota Eco Youth

Sekolah Finalis Toyota Eco Youth ke-13 Ciptakan Biofuel dari Buah Simpalak
Sumber :
  • TMMIN

Jakarta, VIVA – Generasi muda memegang peran penting dalam pelestarian lingkungan, terutama terkait upaya dekarbonisasi yang menjadi prioritas global.

Kesadaran akan perubahan iklim perlu ditanamkan sejak dini, sebagai dasar bagi generasi penerus dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan. Salah satu langkah yang mendukung tujuan ini adalah melalui program Toyota Eco Youth (TEY).

Toyota Eco Youth ke-13, yang digagas oleh Toyota Indonesia, kini telah memasuki tahap pendampingan terhadap 25 proposal terbaik.

Pendampingan ini dilakukan melalui kunjungan langsung ke sejumlah kota, termasuk Mojokerto, Surabaya, Balikpapan, Manado, dan Makassar. Pada Kamis, 23 Januari 2025, kegiatan ini berlangsung di SMAN 21 Makassar.

Toyota Indonesia mengapresiasi kreativitas dan inovasi dari proposal para peserta yang sejalan dengan tujuan dekarbonisasi. Menurut Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN, program ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah untuk membangun kepedulian generasi muda terhadap isu lingkungan.

“Dengan bimbingan yang tepat, ide-ide tersebut dapat memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi, Kamis 22 Januari 2025.

Pada TEY kali ini, tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi" diusung untuk mendorong generasi muda terlibat dalam dekarbonisasi, tidak hanya dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga dalam menciptakan peluang ekonomi.

Toyota Guyur Investasi Mobil Hybrid Rp24 Triliun ke Thailand, Indonesia Bagaimana?

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa aksi lingkungan juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” tutur Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur TAM.

Salah satu proposal yang menjadi perhatian berasal dari SMAN 21 Makassar, dengan judul “Aksi Ecology Bio-simpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak.”

Mengungkap Mobil Toyota yang Merenggut Nyawa Dosen UIN di Tol Cipularang

Proyek ini memanfaatkan buah Simpalak (Bintaro), yang selama ini dianggap limbah, untuk diolah menjadi biofuel melalui fermentasi dan distilasi. Sisa hasil olahan juga dimanfaatkan sebagai pupuk.

Program TEY ke-13 telah melalui berbagai tahap, mulai dari seleksi proposal hingga pendampingan peserta. Kegiatan ini akan diakhiri dengan proses penjurian dan pengumuman pemenang, yang menjadi puncak kontribusi generasi muda terhadap lingkungan.

Sebanyak Ini Mobil Baru yang Dibuat di RI, Sebagian Ekspor ke Luar Negeri
VIVA Otomotif: Peluncuran mobil listrik Toyota bZ4X di Indonesia

Selain Rumit, Ini Alasan Toyota Ubah Nama Mobil Listrik bZ4X

Toyota telah mengambil keputusan untuk memakai penamaan yang mudah untuk mobil-mobil listriknya, tidak seperti bZ4X.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025