Apresiasi Kebijakan Pembelajaran, Ustaz Sofyan: Ramadan Momentum Tingkatkan Iman dan Akhlak Siswa

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persis Jakarta, Ustaz Sofyan Munawar
Sumber :
  • ist

VIVA – Pemerintah resmi menerbitkan surat edaran bersama (SEB) tentang pembelajaran selama Ramadan 1446 Hijriah/2025 M. Pada edaran itu diterangkan pula materi pembelajaran selama Ramadan bagi siswa Muslim, seperti tadarus Alquran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya.

Resmi, Persib Bandung Juara Liga 1 2024/2025 Paruh Musim

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persis Jakarta, Ustaz Sofyan Munawar sangat mendukung dan mengapresiasi kebijakan tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Menurut dia, dari aspek pendidikan kebijakan ini sangat relevan dengan tujuan pendidikan nasional, antara lain membentuk generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta membentuk generasi yang sehat, berilmu, cakap dan kreatif.

Tegas di Forum Internasional, PP Persis Sebut Presiden Prabowo Dapat Jadi Pelopor Persatuan Dunia Islam

Bahkan kebijakan tersebut memberikan manfaat sosial dan budaya yang signifikan bagi peserta didik.

Mantan Pelatih Timnas Malaysia, Ong Kim Swee Resmi Jadi Pelatih Persis Solo

"Sudah saatnya Mendikdasmen menjadikan momentum Ramadhan yang sarat nilai spiritual, dimaksimalkan dalam upaya meningkatkan kualitas iman, ibadah, dan akhlak para siswa," ujar Ustaz Sofyan dalam keterangannya, Rabu 22 Januari 2025.

Lebih lanjut, Ustaz Sofyan berharap dengan kegiatan tadarus dan pesantren kilat dan kegiatan keagamaan lainnya dapat membentuk karakter dan memperkuat nilai-nilai religiusitas siswa.

pi

"Ramadhan sebagai bulan penuh berkah yang padanya diwajibkan berpuasa, tidak boleh dijadikan alasan untuk bermalas-malasan dan berhenti belajar. Justru pada bulan yang diberkahi itu kita dituntut untuk berkompetisi dan lebih giat lagi dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat," ujarnya.

Ustaz Sofyan menambahkan, kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di sekolah pada bulan Ramadhan diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara spiritual.

"Dengan terpadunya kecerdasan intelektual dan spiritual akan meniscayakan terciptanya harmoni dan keserasian antara ilmu, amal  dan akhlakul karimah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya