Makna Isra Miraj, Pelajaran Spiritual dan Keimanan dalam Islam
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa penting dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam.Kedua peristiwa ini sering disebutkan secara bersamaan, meskipun secara teknis memiliki dua tahapan yang berbeda.
Isra mengacu pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa menuju langit, yang berakhir dengan pertemuan langsung dengan Allah SWT.
1. Makna Isra
Isra secara bahasa berarti perjalanan malam. Dalam konteks peristiwa Isra, perjalanan Nabi Muhammad SAW berlangsung pada malam hari, ketika beliau dibawa oleh Buraq, sebuah hewan yang lebih cepat dari kendaraan biasa, dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Perjalanan ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang menggambarkan betapa dekatnya Nabi Muhammad dengan Allah SWT.
Isra menjadi simbol penting karena menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas, yang dapat membawa hamba-Nya dalam sekejap dari satu tempat ke tempat lainnya. Peristiwa ini mengingatkan umat Islam tentang besarnya kekuasaan Allah yang melampaui akal dan logika manusia.
2. Makna Miraj
Miraj berasal dari kata araja yang berarti naik atau mendaki. Setelah Nabi Muhammad SAW tiba di Masjidil Aqsa, beliau kemudian melakukan perjalanan menuju langit. Inilah yang disebut Miraj, yaitu kenaikan Nabi ke langit yang mengarah pada pertemuannya dengan Allah SWT.
Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW melewati berbagai tingkatan langit, bertemu dengan para nabi dan malaikat, serta menerima perintah untuk shalat lima waktu.
Miraj memiliki banyak makna spiritual yang dalam. Salah satunya adalah sebagai bentuk penghargaan Allah terhadap Nabi Muhammad, di mana beliau diberikan kesempatan untuk langsung berkomunikasi dengan Allah SWT, yang menandakan kedekatan yang sangat istimewa antara keduanya.
Selain itu, Miraj juga mengandung pesan bahwa ibadah, dalam hal ini shalat, adalah penghubung utama antara umat Islam dengan Allah.