Tingkatkan Kerukunan Beragama, Bimas Buddha Komitmen Kelola Anggaran 2025 Berbasis Manfaat Umat

Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI memperingati hari jadi ke-19.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) terus berkomitmen mengelola anggaran yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan umat yang damai dan kerukunan kehidupan beragama sesuai dengan program kerja Kementerian Agama. Komitmen ini juga selaras delapan pesan program Kementerian Agama tahun 2025 pada poin pertama yaitu Internalisasi Nilai Agama. 

Usulan Kemenag soal Biaya Haji 2025, Prabowo Sentil Vonis Ringan Harvey Moeis

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menjelaskan, komitmen terkait pengelolaan anggaran ini penting dalam rangka menunjang kehidupan bermasyarakat dan beragama yang makin religius, rukun, toleran dan damai. Pesan lain yang dipacu untuk direalisasikan adalah promosi praktik baik dalam kerukunan umat beragama. Menurut Supriyadi, pesan ini menunjukkan bahwa Indonesia menonjol dalam toleransi, moderat dan kerukunan umat. Hal ini dapat menjadi kontribusi penting kemenag dalam merawat kerukunan umat. 

Supriyadi menandaskan, pihaknya akan terus berupaya mengafirmasi program Kementerian Agama dengan melakukan pengembangan beberapa bidang di antaranya penguatan pembinaan umat, layanan keagamaan, pengarusutamaan moderasi beragama dan pendidikan keagamaan Buddha. 

Kemenag Apresiasi Karya Rhoma Irama Sebagai Media Dakwah 'The Only One In The World'

"Sesuai tugas pokok dan fungsi Ditjen Bimas Buddha, kami akan melakukan dialog kerukunan internal beragama dan penguatan forum kerukunan umat Buddha. Sementara untuk layanan keagamaan, kami  terus berkomitmen menciptakan layanan yang terstandar, inklusif dan maslahat yakni dengan mengadakan bimbingan bagi calon pengantin, pembinaan keluarga Hitta Sukkhaya serta rumah ibadah sehat," ujar Supriyadi di Jakarta, Selasa 31 Desember 2024.

Di bidang pendidikan, terang Supriyadi, Ditjen Bimas Buddha akan melakukan pengembangan pendidikan yang unggul dan terintegrasi, salah satunya adalah akselerasi akreditasi pendidikan formal keagamaan Buddha Dhammasekha.“ Akselerasi Akreditasi Dhammasekha menjadi fokus dalam pengembangan Pendidikan formal keagamaan Buddha,” katanya.

2025, Akselerasi Akreditasi Pendidikan Formal Dhammasekha Jadi Salah Satu Fokus Ditjen Bimas Buddha

Selain itu,  lanjut Supriyadi, Ditjen Bimas Buddha juga mengembangkan sistem pendidikan yang unggul, terintegrasi, adaptif dan kontekstual. “Caranya dengan menyusun standar pendidikan formal dan peningkatan kompetensi pendidik serta tenaga kependidikan,” ujar Supriyadi.

Program makan bergisi gratis bagi siswa Dhammasekha juga menjadi skala prioritas. Agenda dan rencana kerja  ini dilakukan dalam upaya membantu pencegahan stunting dan menyiapkan generasi muda berkualitas.

“Kami Ditjen Bimas Buddha terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk umat Buddha secara nasional dan melalui anggaran yang sudah kami terima, akan dimaksimalkan kepada masyarakat luas dengan pola perencanaan yang strategis yakni melihat potensi yang terdampak pada masyarakat langsung,” ungkapnya.

Supriyadi menambahkan,  sesuai dengan hasil capaian, realisasi anggaran Ditjen Bimas Buddha secara nasional setiap tahun mengalami kenaikan. Pada 2023 serapan mencapai 99,74 % yakni urutan pertama untuk unit kerja Eselon 1 pusat. Dia berharap realisasi anggaran tahun 2024 ditargetkan setidaknya sama dan bahkan bisa lebih. Dengan pengelolaan anggaran yang transparan dan berkelanjutan, hal itu sangat membantu program pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun Indonesia Maju.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya