Pertama di Indonesia, Guru Besar UI Dianugerahi Gelar Honorary Doctor dari SPbPU Rusia

Guru Besar FTUI Prof. Mohammed Ali Berawi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA – Guru Besar Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) Prof. Mohammed Ali Berawi menerima gelar Honorary Doctor dari Peter the Great St.Petersburg Polytechnic University (SPbPU). Gelar tersebut diberikan atas kontribusinya terhadap pengembangan SPbPU dan dukungan riset yang besar dalam bidang pembangunan berkelanjutan, kota pintar, teknik sipil dan ekonomi.

“Saya sangat berterima kasih atas penghargaan ini. Saya melihat ini sebagai bentuk apresiasi kita terhadap bidang akademik. Hal ini merupakan indikator yang positif untuk terus mengembangkan kerja sama internasional baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan terutama IPTEK,” kata Ali, Selasa 3 Desember 2024.

Peter the Great St.Petersburg Polytechnic University (SPbPU) merupakan salah satu kampus tertua dan paling bergengsi di Rusia. SPbPU telah melahirkan banyak tokoh besar termasuk perain Nobel Prize seperti P.L. Kapitsa, N.N. Semyonov, Z.I. Alferov, A.F. Ioffe, dan masih banyak lagi. Sejak 1984 hingga saat ini, SPbPU telah memberikan gelar Honorary Doctor terhadap lebih dari 70 orang dari seluruh dunia. Prof. Ali Berawi merupakan orang pertama dari Indonesia yang menerima gelar tersebut dari SPbPU. 

Adapun, kerja sama antara FTUI dengan SPbPU dimulai pada tahun 2019. Ketika itu, Prof. Ali Berawi diminta untuk menjadi Keynote Speaker pada International Scientific Conference on Innovations in Digital Economy: SPBPU IDE-2019 yang diselenggarakan SPbPU. Dalam konferensi tersebut, Prof. Ali berbicara mengenai pengembangan konsep proyek mega infrastruktur, peningkatan kelayakan proyek, dan proses penambahan nilai.

Di tahun yang sama, Prof. Ali Berawi juga diminta untuk menjadi Visiting Professor di Graduate School of Industrial Economics, SPbPU. Kerja sama pun dilanjutkan dengan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara FTUI dengan SPbPU berupa exchange professor.

Melalui kerja sama ini, setiap tahunnya Prof. Ali Berawi memberikan kuliah di SPbPU untuk mata kuliah terkait Rekayasa Sistem Nilai Tambah atau Value Added Engineering. Hasil dari kerja sama ini, diterbitkan pula karya ilmiah dalam bentuk buku ilmiah, special issue, dan jurnal.

Selain itu, jurnal ilmiah Q1 yang diterbitkan Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang bernama International Journal of Technology (IJTech), Prof. Ali Berawi juga menjadi Editor-in-Chief dan menjadi salah satu media penerbitan karya ilmiah tersebut.

“Tugas kita adalah menciptakan ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi. Sebagai sivitas akademika, kita harus punya komitmen dan konsistensi untuk hal tersebut dan kita dapat melakukannya bersama dengan seluruh akademisi di dunia. Saya berharap kerja sama yang telah dilakukan selama ini dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia dan Rusia,” kata Prof. Ali Berawi.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah menyampaikan rasa bangga atas capaian yang diraih Prof. Ali Berawi. Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas dedikasi dan kontribusi beliau di bidang teknik dan inovasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua di FTUI untuk terus berprestasi di tingkat internasional.

Semoga prestasi ini semakin memperkuat kolaborasi global dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membawa nama Indonesia lebih diakui di dunia akademis dan riset.

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

“Kami merasa sangat bangga atas pencapaian Prof. Mohammed Ali Berawi sebagai penerima Honorary Doctor dari Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University,” katanya.

Prof. Ali Berawi adalah Guru Besar di Departemen Teknik Sipil, FTUI. Pada tahun 2002, dia meraih gelar Master of Engineering Science di University of Malaya, dan berhasil meraih gelar Ph.D in value engineering dari Oxford Brookes University UK, tahun 2006. Tahun 2022, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Indonesia.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Berbagai penghargaan nasional dan internasional diberikan kepada Prof. Ali, diantaranya sebagai Dosen Peneliti Muda Terbaik dan Dosen Peneliti Terbaik Universitas Indonesia (2009), Finalis UK Alumni Award (2008) dan Toray Science and Technology Award (2014), Top Scientists Indonesia pada database internasional, Webometrics (2015-2017), 500 Peneliti Terbaik Indonesia versi Kementerian Riset dan Teknologi RI (2020), dan World’s Top 2% Scientist oleh Stanford University (berturut-turut dari 2021 hingga 2023).

Saat ini Prof. Ali menjabat sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebelumnya, Ali pernah menjadi Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi di Tim Transisi Otorita IKN. Dia juga terlibat dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 lalu sebagai Alternate Chair of Science 20. Prof. Ali juga memegang posisi Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Universitas Indonesia dan Direktur ASEAN University Network – Sustainable City and Urban Development (AUN-SCUD).

Pendeportasian dua WN Rusia yang melanggar UU Keimigrasian di Indonesia

Tawarkan Diri Jadi Terapis Pijat Plus Plus di Bali, 2 WNA Rusia Dideportasi ke Moskow

Penangkapan terhadap dua WNA asal Rusia itu bermula dari patroli digital yang dilakukan petugas,

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024