Membangun Bali yang Lebih Bersih Melalui Bank Sampah Digital Griya Luhu

Bimbingan Teknis Griya Luhu di Desa Tulikup
Sumber :
  • Griya Luhu

Bali, VIVA – Bali, sebagai destinasi wisata internasional, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Volume sampah yang terus meningkat, dipicu oleh tingginya arus wisatawan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah, menciptakan dampak serius bagi lingkungan.

Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewatobi, Ratusan Turis Asing di Labuan Bajo Pindah ke Bali Lewat Jalur Laut

Griya Luhu menjadi sebuah inovasi berupa bank sampah digital berbasis aplikasi yang menawarkan solusi bagi tantangan pengelolaan sampah di Bali. Dengan pendekatan digital, Griya Luhu mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bali dalam mengurangi beban sampah.

Aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengelola sampah mereka secara efisien, memungkinkan masyarakat untuk menabung sampah layaknya menabung uang, kemudian memberikan insentif bagi mereka yang aktif dalam pengelolaan sampah.

Dianggap Tak Senonoh, Pemprov Bali Larang Pementasan Joged Bumbung Jaruh

Tantangan seperti minimnya fasilitas pengolahan dan rendahnya kesadaran masyarakat membuat Griya Luhu menjadi terobosan penting dalam upaya pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Griya Luhu didirikan oleh Ida Bagus Mandhara Brasika beserta tim yang memiliki komitmen tinggi dalam menangani permasalahan sampah di Bali. Tim ini berperan penting dalam mengembangkan aplikasi Griya Luhu sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

41 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Kembali Dibatalkan Hari Ini Dampak Erupsi Gunung Lewatobi

Tim Griya Luhu

Photo :
  • Griya Luhu

Saat ini, Griya Luhu telah memiliki 17,000 nasabah yang tersebar di lima kabupaten di Bali. Mereka berpartisipasi secara aktif dengan menyetorkan sampah mereka melalui aplikasi, yang nantinya akan diolah dan dikonversi menjadi berbagai insentif.

Awalnya, operasional Griya Luhu hanya fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat. Seiring berjalannya waktu, beberapa momen penting turut mewarnai perjalanan Griya Luhu, seperti kolaborasi dengan berbagai pihak dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait pengelolaan sampah di Bali.

Wilayah operasional Griya Luhu mencakup lima kabupaten di Bali yang paling terdampak oleh masalah pengelolaan sampah, seperti Denpasar dan Badung.

Dengan area jangkauan ini, Griya Luhu memberikan harapan baru bagi Bali untuk menghadapi permasalahan sampah. Kombinasi teknologi dan kesadaran komunitas menjadi kekuatan utama yang mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan di Pulau Dewata.

Berkat inisiatifnya,  Ida Bagus Mandhara Brasika menjadi Penerima Satu Indonesia Awards Provinsi 2021 dari Lingkungan Kelod Kauh, Beng Bali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya