Hebat! Pria Ini Bantu Ratusan UMKM di Tabalong Bebas dari Rentenir, Begini Caranya

Ilustrasi pedagang UMKM
Sumber :
  • Istimewa

Tabalong, VIVA – Warga asal Tabalong, Kalimantan Selatan bernama Zulrifan Noor berhasil membantu pelaku UMKM lokal terlepas dari jeratan rentenir dengan mendirikan Baitulmaal Wakaf Indonesia (BWI). 

OJK Pastikan UMKM yang Utangnya Dihapus karena Masuk Kriteria PP 47/2024 Keluar dari Daftar Hitam SLIK

Zulrifan mendirikan BWI sebagai wadah untuk memberdayakan UMKM dengan memproduksi barang donasi seperti takjil, masker, dan beras gratis, sehingga mereka tetap memiliki penghasilan, terutama saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020 silam.

Dia mengatakan, saat pandemi, masyarakat Desa Tabalong sering terpaksa meminjam uang dari rentenir untuk kebutuhan sehari-hari dengan bunga yang sangat tinggi, mencapai 100%. 

Dukung Kesuksesan UMKM, Putri Otonomi Indonesia Tonjolkan Kearifan Lokal di Tengah Tren Global
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat

“Situasi ini membebani mereka, terutama para petani karet dan pengusaha UMKM,” ujar Zulrifan dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 6 November 2024.

Untuk membantu para pelaku UMKM tersebut mendapatkan modal tanpa bunga, BWI menggunakan konsep koperasi atau zakat produktif. 

Didirikan pada 2019 oleh Zulrifan dan dua rekannya, koperasi ini dimulai dengan modal awal sebesar Rp30 juta yang berasal dari dana zakat para pendirinya. Kini, sumber dana koperasi ini sudah didukung oleh Baznas Tabalong. Dana tersebut kemudian disalurkan sebagai modal usaha bagi pelaku UMKM.

BWI kini telah membantu masyarakat dengan menyumbangkan 1 ton beras dan dana sebesar Rp50,5 juta kepada 300 keluarga yang terdampak COVID-19.

Program ini tak hanya melibatkan infaq, zakat, dan wakaf produktif, tetapi juga membantu masyarakat melunasi utang mereka kepada rentenir. 

“Untuk memastikan agar para penerima bantuan tidak kembali meminjam uang dari rentenir, BWI membuat perjanjian tertulis dengan para penerima (mustahik),” kata dia.

Ilustrasi pedagang UMKM

Photo :
  • Istimewa

“Dari ratusan penerima bantuan, 15 orang telah berhasil keluar sepenuhnya dari jeratan rentenir dan mendapatkan bimbingan agar memiliki usaha serta penghasilan tetap,” sambungnya.

Kini, BWI berganti nama menjadi Koperasi Dermawan Indonesia dan menawarkan pendampingan serta pinjaman modal usaha tanpa bunga. Koperasi ini juga menyediakan fasilitas seperti gerobak dan tempat usaha dengan memanfaatkan dana zakat, infaq, dan sedekah. 

Atas upayanya, Zulrifan yang juga bekerja sebagai Konsultan Pengembangan Teknologi Informasi UMKM di PLUT KUMKM Tabalong, menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2020 dari PT. Astra International Tbk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya