Pentingnya Penghijauan, KBA Sijunjung Larang Tebang Pohon Secara Liar
- VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)
Jambi, VIVA – Kampung Berseri Astra (KBA) Sijunjung mengambil langkah tegas dalam melarang penebangan pohon secara liar, demi menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan pendidikan terbaik bagi generasi mendatang.
Andrean, warga Jalan Bukit Cari di Jorong Koto Tangah, Kantor Wali Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Sijunjung, adalah pencetus ide kreatif ini. Ia menjelaskan bahwa tujuan dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghijauan dan mencegah penebangan liar.
"Saya ingin memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar tidak menebang pohon sembarangan," ujarnya pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Andrean menambahkan bahwa dukungan dari pemerintah daerah dan Nagari sangat penting untuk mewujudkan perubahan positif ini. Tokoh masyarakat di Desa Pematang Panjang juga berperan aktif dalam membantu inisiatif tersebut.
"Harapan kami untuk KBA adalah agar warga dapat memanfaatkan program-program seperti Beasiswa untuk anak-anak kurang mampu dari Astra, sehingga kita bisa menuju desa yang sejahtera," jelasnya.
Meskipun terdapat tantangan dalam proses inovasi, Andrean merasakan manisnya kolaborasi dengan KBA. Ia mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengenali pohon-pohon produktif. Namun, melalui edukasi dan sosialisasi, semakin banyak warga yang antusias untuk terlibat.
Untuk mendidik generasi mendatang dalam menjaga kehijauan alam, KBA menerapkan program unik di mana setiap anak yang lahir akan ditanamkan satu pohon produktif. Pohon tersebut akan menjadi milik anak tersebut ketika dewasa, dan tidak boleh ditebang.
"Kami berusaha agar masyarakat sepakat dengan ide ini demi masa depan generasi penerus," tegasnya.
Saat ini, orang tua di Pematang Panjang semakin peduli terhadap masa depan anak-anak mereka dengan memikirkan cara untuk menyelamatkan lingkungan. Sertifikat diberikan kepada setiap rumah tangga untuk memotivasi semangat warga dalam pelestarian lingkungan.
"Kami selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat agar tetap semangat dalam menjaga lingkungan," tambahnya.
Dengan setiap anak yang lahir, diharapkan pohon produktif yang ditanam—seperti pohon durian—akan dapat mendukung biaya pendidikan mereka di masa depan. Uang hasil penjualan dari pohon tersebut akan ditabung untuk biaya sekolah.
"Inilah ide kami yang kini mulai dijalankan oleh masyarakat," pungkas Andrean.
.