David Hidayat, Perajut Ekosistem Laut Sungai Pinang Pesisir Selatan
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Pesisir Selatan, VIVA – David Hidayat, Pemuda asal Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Sumatra Barat ini lebih memilih pulang ke kampung halaman selepas menyelesaikan pendidikannya di salah satu kampus di Kota Padang. Kepulangannya untuk mewujudkan mimpinya memulihkan ekosistem laut.
Kini berkat usaha David, mengatasi permasalahan sampah plastik, rusaknya hutan mangrove, abrasi, terumbu karang yang memutih hingga berkurangnya penghasilan masyarakat sekitar mengantarkannya meraih penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia, SATU Indonesia Awards 2022 di bidang lingkungan.
Dua tahun berlalu, sampai hari ini David masih tekun menyemai mangrove di bibir pantai di kampungnya. Namun berbeda dari beberapa tahun belakangan, pemberdayaan yang dilakukan David kini menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang ekosistem laut kini mulai tumbuh.
Di sela aktivitasnya, David berbagi apa yang dilakukanya bersama ANDESPIN Deep West Sumatra yang didirikanya pada 2014. ANDESPIN merupakan singkatan dari Anak Desa Sungai Pinang. Dan David kini yang akrab dikenal David Andespin.
"Kita sedang merawat pertumbuhan bibit mangrove dengan sistim tanam rumpun yang ditanam pada bulan Februari yang lalu bersama dengan kelompok LPHN Sungai Pinang," kepada VIVA. Kamis 31 Oktober 2024.
Lanjut David, perawatan mangrov ini Adespin sendiri berkolaborasi dengan KKI Warsi (Komunitas Konservasi Indonesia) Warsi sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang aktif dalam mendampingi masyarakat dalam dan sekitar hutan. Pembibitan dan penanaman dilakukan di lokasi di Pantai Manjuto Nagari Sungai Pinang.
"Bibit mangrove ini semakin menunjukkan pertumbuhan yang bagus dan tidak beberapa yang rusak atau mati. Setiap Minggu, kami bersama kelompok LPHN secara bergantian melakukan monitoring guna memastikan bibit - bibit ini tumbuh dengan baik dan bisa memberikan dampak positif baik secara ekologis maupun ekonomi bagi masyarakat sekitar," ungkap David.
Sekilas perjalanan David, David sendiri melibatkan para pemuda dan masyarakat dalam menata jalur konservasi di kawasan pantai Pesisir Selatan sejak 2014 silam. Saat itu, terjadi masalah lingkungan dari kerusakan terumbu karang dan mangrove
"Karena merasa prihatin dengan kondisi lingkungannya, saya mulai memberikan edukasi dan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan pendekatan persuasif. Sebab laut merupakan ekosistem yang sangat penting bagi masyarakat di Sungai Pinang karena mayoritas mata pencahariannya sebagai nelayan," ungkap David.
ANDESPIN Deep West Sumatra sendiri didirikan dengan membawa gagasan program yang mendorong masyarakat untuk menanam kembali terumbu karang, mangrove, penangkaran penyu serta budidaya rumput laut.
Lokasi Pantai Manjuto Nagari Sungai Pinang merupakan tempat lanjutan ANDESPIN Deep West Sumatra yang sudah dikonservasi lingkungan sebelumnya sekitar 70?ri keseluruhan target. ANDESPIN Deep West Sumatra mendirikan Rumah Belajar Adespin yang diperuntukan bagi anak-anak. Di mana tempat itu menjadi wadah edukasi bagi anak-anak nelayan tenta pentingnya melestarikan lingkungan.
Masyarakat kini mulai merasakan manfaat dari upaya konservasi pelestarian ekosistem. Selain wisatawan yang mulai meningkat, penghasilan nelayan pun mulai meningkat. Sosok David Andespin menjadi inspiratif "Bersama, Berkarya, Berkelanjutan" dalam Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia.
"Perhatian Astra membuat saya, kami masyarakat pemuda pemudi, terus semangat berbuat untuk terus menjaga kelestarian wilayah kami," pungkasnya.