Eva Harlia Membangkitkan Kreativitas Kerajinan Anyaman di Pantai Cermin
- VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)
Jambi, VIVA – Pahitnya perjalanan merintis ide dan konsep ke masyarakat bukanlah hal yang mudah. Kesabaran dan ketekunan menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita dan menghasilkan hasil yang memuaskan bagi Eva Harlia..
Eva Harlia, warga Desa Pantai Cermin Kanan, Dusun 3, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, berkomitmen untuk membuka ruang bagi ide dan konsep di masyarakat. Ia percaya bahwa langkah nyata harus dimulai dari diri sendiri sebelum mensosialisasikan kepada orang lain.
Dalam upayanya mengubah pola hidup dan keterampilan masyarakat, Eva tak kenal lelah berinteraksi dengan warga, membangkitkan semangat mereka untuk mengolah kerajinan tangan anyaman demi meraih penghasilan yang menguntungkan.
"Saya orangnya pantang menyerah dalam bekerja. Meskipun pekerjaan ini melelahkan, semua saya lakukan demi mewujudkan ide dan konsep kreatif di masyarakat," ungkapnya pada 27 Oktober 2024.
Eva terus berupaya meningkatkan niat masyarakat dalam kerajinan tangan. Ia selalu menghibur mereka saat menganyam dan tak henti-hentinya memberikan ide dan konsep yang dapat diterapkan secara nyata.
"Demi mengembangkan keterampilan masyarakat, saya berharap mereka dapat menguasai pengetahuan dan suatu saat bisa mengembangkan usaha ini di mana pun mereka berada," jelasnya.
Dalam pembuatan anyaman, Eva dan masyarakat berinovasi menciptakan berbagai produk turunan, selain lembaran tikar, dengan harga jual yang menarik. Hal ini diharapkan dapat membantu perekonomian para pengrajin anyaman.
"Menjadi pebisnis itu tidak mudah. Selain modal yang dibutuhkan, kesabaran sangat penting untuk mencapai hasil yang memuaskan," katanya.
Masyarakat Pantai Cermin Kanan berusaha menambah pendapatan dengan menciptakan aneka anyaman bernilai tinggi, termasuk tas, dompet, sandal, boks, dan souvenir berbahan dasar anyaman pandan. Semua usaha ini dilakukan di bawah naungan Kampung Berseri Astra.
Eva menjelaskan bahwa produknya sudah mulai dipasarkan, dengan harga souvenir mulai dari 5 ribu hingga 3 juta, tergantung ukuran dan desain. Meskipun perjalanan merintis ide ini sulit, semua proses membutuhkan kesabaran.
"Banyak masyarakat yang melihat ini sebagai cara untuk mengisi waktu luang, tetapi mereka belum sepenuhnya menyadari potensi usaha yang bisa dihasilkan," tegasnya.
Dalam proses belajar, Eva mengubah pola hidup masyarakat melalui sosialisasi kerajinan tangan yang mencerminkan kebudayaan lokal Pantai Cermin Kanan, khususnya corak khas suku Melayu yang kaya warna dan karakter.
"Penjualan produk kami telah mencapai luar negeri, dengan total penjualan dari 2022 hingga 2023 mencapai puluhan juta rupiah," tutupnya.