Siswa Kelas 12 Binus School Bekasi Bawa Inovasi Lampu Tenaga Surya
- Istimewa
Bekasi, VIVA – Energi terbarukan yang ramah lingkungan dinilai menjadi solusi atas permasalahan lingkungan terkait pemanfaatan energi konvensional. Terdapat beberapa contoh dari energi terbarukan yang memanfaatkan energi langsung dari alam, salah satunya adalah energi yang berasal dari sinar matahari atau dikenal dengan istilah solar energy atau energi surya.
Dengan semangat memajukan energi terbarukan, seorang siswa kelas 12 asal Binus School Bekasi, Bryan memulai penelitiannya terkait pemanfaatan energi surya. Sejak menduduki bangku sekolah, Bryan menunjukkan ketertarikannya dengan pengembangan energi terbarukan yang dapat menggantikan energi fosil yang saat ini dianggap memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap lingkungan.
Selama proses penelitiannya, Bryan mendapatkan dukungan dari salah satu guru science, Nugroho, serta berkolaborasi juga dengan staf sekolah, Khalim. Nugroho menjelaskan bahwa kerja sama siswa dengan guru atau staf merupakan cara Binus School Bekasi agar setiap siswa bisa langsung belajar dengan ahlinya di bidang tertentu.
“Sesuai dengan visi membina dan memberdayakan masyarakat, setiap bagian dari Binus School Bekasi selalu mencari cara kreatif untuk memberikan karya inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu kami sangat mendukung Semangat Bryan dalam mendalami penelitian solar energy, sampai akhirnya penelitian tersebut dapat digunakan dengan baik,” ungkap Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis 31 Oktober 2024.
Penelitian ini menghasilkan empat buah lampu penerangan jalan yang kini telah dipasangkan di sekitar area parkir Binus School Bekasi sebagai bagian dari inisiatif sekolah dalam mendorong Sustainable Development Goals (SDGs).
"Dalam mengembangkan teknologi menggunakan tenaga matahari, beruntung saya mendapatkan dukungan penuh dari sekolah untuk mengembangkan penelitian ini. Saya mempelajari tidak hanya teori tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkannya sampai sekarang telah terpasang dan dapat dimanfaatkan,” kata Bryan.
Dengan teknologi yang telah dikembangkan, tenaga matahari ini dapat menghasilkan 1.3 MWh produksi listrik tahunan sekaligus menghemat 22 ton emisi karbon selama 20 tahun dan juga menghemat 26 MWh produksi listrik dalam 20 tahun.
Melalui proyek ini, Binus School Bekasi juga berharap dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut di bidang energi terbarukan, serta memberikan kesempatan bagi siswa dan klub riset untuk terlibat langsung dalam eksperimen nyata.
Lampu jalan bertenaga surya ini merupakan langkah awal sekolah dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam operasional sehari-hari, mendukung misi global untuk mengurangi emisi karbon dan mengembangkan solusi berkelanjutan.
Kepala Sekolah Binus School Bekasi, Maria Karah, menyatakan bahwa sekolah sangat mendukung setiap siswa yang ingin berkembang, baik itu mendalami penelitian, riset, hingga bidang olahraga.
"Kami sangat bangga dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Bryan. Di usianya yang masih muda, Bryan sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atas pengembangan energi terbarukan. Kami berharap ini akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak inovasi di masa depan,” jelas Karah.