Ricuh Turnamen Futsal UNS Buntut Kiper Injak Leher Pemain Lawan, Pelaku Terancam Sanksi

Turnamen futsal di UNS ricuh, kiper injak leher pemain lawan
Sumber :
  • Ist

Solo, VIVA – Turnamen futsal antar-fakultas yang diadakan di GOR Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo diwarnai insiden kericuhan setelah seorang kiper menginjak leher pemain lawan.  Aksi tidak sportif ini kemudian viral di media sosial pada Selasa, 22 Oktober 2024, dan mengundang sorotan banyak pihak.

Gunakan Pesawat Ini ke Semarang, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan Netizen

Video viral pertama kali diunggah oleh akun X @drivergojek1923, yang menunjukkan tindakan tidak sportif dari kiper tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Jonathan Syebat Agung Putra. 

Dalam rekaman tersebut, terlihat kiper tersebut mendekati korban yang terjatuh dan secara sengaja menginjak lehernya. Informasi yang dikumpulkan menyebutkan bahwa insiden tersebut terjadi dalam pertandingan antara tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Pertanian (FP). 

Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

Korban bernama Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro terjatuh dan wasit meniupkan peluit karena terjadi pelanggaran untuk menghentikan permainan. Korban terlihat jatuh dan mengerang kesakitan setelah dilanggar.

Gerbang masuk kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta

Kemudian, kiper bernama Jonathan Syebat Agung tiba-tiba datang  mendekat dan melakukan tindakan kasar melakukan tendangan ke arah bagian leher pemain tersebut dan menginjak leher korban.

Akibatnya, wasit meniupkan peluit dan memberikan kartu merah kepada pelaku.

Usai kejadian, korban tidak dapat melanjutkan pertandingan karena mengalami cedera sehingga dikeluarkan dari lapangan pertandingan futsal.

Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Solo, Argya Setya Wimala, mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, pihak AFK sudah menerima laporan dari komite wasit serta perangkat pertandingan yang bertugas saat insiden terjadi.

"Benar, kejadian ini terjadi dalam pertandingan antara tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melawan Fakultas Pertanian (FP)," kata Argya.

Setelah menerima laporan dan meninjau bukti video, AFK Solo segera mengadakan rapat darurat pada hari berikutnya.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, AFK Solo mengeluarkan surat keputusan dengan nomor: 004/SKEP/X/2024 yang menetapkan sanksi larangan bermain selama satu tahun bagi Jonathan Syebat Agung Putra di seluruh turnamen futsal yang diselenggarakan AFK Solo.

"Laporan dari perangkat pertandingan dan bukti video sudah sinkron, sehingga kami resmi mengeluarkan surat keputusan tersebut," ujar Argya.  

Porsema Dihentikan

Sementara Rektor UNS Surakarta langsung mengeluarkan keputusan untuk menghentikan kegiatan Pekan Olahraga Sebelas Maret (Porsema) yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai buntut dari aksi kekerasan antarpemain.

Sekretaris universitas sekaligus Juru Bicara UNS Agus Riwanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab moral universitas.

"Maka Rektor UNS telah mengeluarkan Instruksi Nomor 820/UN27/KM.00/2024 tanggal 24 Oktober 2024 yang ditujukan kepada panitia Porsema UNS untuk menghentikan seluruh kegiatan Porsema," katanya.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan evaluasi kegiatan Porsema yang diselenggarakan oleh BEM UNS dan akan melakukan investigasi menyeluruh atas insiden tersebut.

"Majelis Kode Etik Mahasiswa (MKEM) UNS akan menegakkan kode etik mahasiswa dalam insiden tersebut dan akan menjatuhkan sanksi kepada pelaku, serta Direktur Kemahasiswaan UNS akan menjatuhkan sanksi kepada panitia Porsema UNS sesuai dengan peraturan yang berlaku di UNS," katanya.

Pihak UNS juga telah melakukan mediasi dengan mempertemukan antara pelaku, korban, dan orang tua masing-masing. 

Pada pertemuan tersebut, dihasilkan kesepakatan bahwa pelaku menanggung semua biaya pengobatan korban di rumah sakit, saling memaafkan, tidak akan membawa ke ranah hukum, dan tidak akan mengulang kembali insiden serupa.

Ia menambahkan bahwa korban saat ini masih dirawat secara konservatif di bangsal rawat inap RSUD dr Moewardi Solo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya