SMK Bakti Karya Parigi, Sekolah Multikultural Gratis Bikin Nyaman Beragam Etnis dan Agama

Siswa-siswi SMK Bakti Karya Parigi
Sumber :
  • Instagram @smkbaktikaryaparigi

Pangandaran, VIVA – SMK Bakti Karya Parigi memiliki kelas muktikultural. Di sekolah yang terletak di Jalan Raya Cikubang, Cintakarya, Parigi, Kabupaten Pangandaran, ini terdapat siswa-siswi dari berbagai etnis dan agama.

Cerita Nadia Siswi Kristen di Kota Bogor Sekolah 9 Tahun di Madrasah

Sekolah gratis ini merupakan wujud gerakan publik agar masyarakat mau mengapresiasi keberagaman Indonesia. Program ini menyediakan pendidikan gratis alias full beasiswa selama 3 tahun yang dibantu oleh masyarakat sekitar.

Dilansir E-Booklet Satu Indonesia Awards, berdirinya SMK Bakti Karya ini berawal dari kegusaran Ai Nurhidayat.

Ruang Kelas Sebuah SD di Sukabumi Ambruk saat Belajar-Mengajar Berlangsung

Ai merasa gusar dengan daerah Pangandaran yang sangat etnosentris karena sedikitnya pengetahuan mereka terhadap budaya luar, membuat pria lulusan S1 Komunikasi di Universitas Paramadina ini mendirikan SMK Bakti Karya pada 2011.

Kini Kelas Multikultural telah mendapatkan 250 relawan dan kakak asuh.

Pemda Sebut Sistem Zonasi PPDB Sesuai dengan Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan, Ada Tapinya

Sekolah ini memiliki program Kelas Profesi untuk membuka jalan pengetahuan, perspektif tentang pandangan dunia dan referensi kerja.

Juga program Splash the Peace yang merupakan kegiatan ekspresi perdamaian sekolah multikultural dalam mengusung niat menjadi agen perdamaian.

Saat ini sudah ada 80 siswa dari 18 provinsi di Indonesia. Pada tahun 2019, program Kelas Multikultural telah meluluskan 35 siswa dari 6 provinsi.

Ai Nurhidayat berharap program seperti ini tidak hanya dilakukan di SMK Bakti Karya Parigi, melainkan di tempat lain. Para siswa-siswi diharapkan dapat belajar bersama-sama menciptakan toleransi antar suku, ras, budaya, dan agama.

Sumber Dana SMK Bakti Karya
Untuk terus berjalan, tentunya SMK Bakti Karya memerlukan biaya. Dilansir situs resmi, SMK ini membutuhkan biaya 40 persen untuk operasional sekolah, 40 persen akomodasi asrama, 10 persen operasional yayasan, dan 5 persen biaya program.

Sumber dana SMK ini berasal dari Pemerintah, Swaswa, Crowd Funding, Kakak asuh dan Bisnis Lembaga.

Tahun 2019, satu anjungan telah selesai dibangun. Anjungan Julang Ngapak menjadi bangunan pertama yang dihasilkan dari gotong royong publik di SMK Bakti Karya Parigi.

Salah satu siswi SMK Bakti Karya, Jannah membagikan pengalamannya bersekolah di sini. Keragaman di sekolah ini sangat terasa.

"Di asrama, kami selalu saling mengingatkan untuk selalu beribadah tepat waktu. Untuk yang muslim, ketika jam sholat pasti diingatkan oleh teman-teman yang beragama Kristen agar segera sholat. Begitupun kami yang Muslim setiap hari minggu menbangunkan lebih awal teman-teman Kristen agar cepat dan tepat waktu ke gereja," kata Jannah di Instagram SMK Bakti Karya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya