Inovasi UGM: Alat Deteksi Cepat Kandungan Babi dalam Makanan, 5-10 Menit Langsung Ketahuan

Hewan babi.
Sumber :
  • Pixabay/Lichtsammler

Yogyakarta, VIVA – Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta telah berhasil menciptakan sebuah alat inovatif untuk mendeteksi kandungan babi dalam makanan secara cepat. Alat yang diberi nama porcine detection kit ini mampu memberikan hasil dalam waktu singkat, hanya dalam hitungan 5-10 menit.

Sosok Diani Kartini, Dokter yang Sebut RS Medistra Larang Penggunaan Jilbab

Christina Yuni Admantin, salah satu peneliti dari Fapet UGM, menjelaskan bahwa alat ini tidak hanya cepat namun juga mudah digunakan oleh masyarakat umum. Seperti penggunaan test pack untuk kehamilan, alat ini akan menunjukkan dua garis merah jika produk makanan yang diperiksa positif mengandung babi.

"Dengan alat kita ini, kita bisa melakukannya dengan cepat, sekitar 5-10 menit itu kita sudah tahu hasilnya," ujar Christina seperti dilansir Antara, Selasa 15 Oktober 2024.

Inovasi Hebat! Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako Kokoh

Deteksi kandungan babi dilakukan dengan mengidentifikasi antigen babi atau protein spesifik babi yang terdeteksi oleh alat ini. Prosesnya mirip dengan tes kehamilan, di mana antibodi yang terpasang pada alat akan berikatan dengan antigen babi, yang kemudian akan menghasilkan dua warna merah.

Christina juga menekankan bahwa alat ini masih dalam tahap penelitian, namun mereka berharap dapat segera diproduksi massal untuk dapat diakses oleh masyarakat dengan harga terjangkau. Dengan demikian, kekhawatiran terkait kehalalan produk makanan dapat segera teratasi dengan cara yang efisien dan efektif.

Putri Ariani, Penyanyi Berprestasi yang Kini Menjadi Mahasiswa Baru Fakultas Hukum UGM

"Kita bisa mengembangkan dengan harga yang lebih terjangkau sehingga masyarakat lebih mudah mengakses," kata dia.

Sustainable Forest di Wanagama, Gunungkidul

Rehabilitasi Hutan Wanagama, 125.000 Batang Pohon Ditanam di Lahan 84 Hektare

Direktur Jendral PPKL KLHK, Sigit Reliantoro meyakini program Astra Sustainable Forest mampu mencegah berbagai permasalahan lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
24 September 2024