Curhat Dosen di Palopo Sulsel, Tiga Bulan Honornya Tidak Dibayar

Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKBKJP) Palopo, Sulsel.
Sumber :
  • Haswadi

Palopo, VIVA – Seorang dosen di Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKBKJP) Palopo, Sulawesi Selatan, melaporkan pihak kampus ke Dinas Tenaga Kerja setelah honornya tidak dibayar selama tiga bulan. 

13 Peneliti UI Masuk Top 2% Scientist Worlwide 2024

Dosen tersebut mengungkapkan bahwa pihak kampus hanya membayar honor berdasarkan jam mengajar atau Satuan Kredit Semester (SKS), bukan sebagai gaji bulanan.

Selain honor yang belum dibayarkan, beberapa dosen juga mengalami pemecatan sepihak tanpa peringatan atau prosedur yang jelas. "Honor yang tertunda nilainya mungkin tidak seberapa, tapi ini menyangkut hak saya setelah mengabdi di kampus," katanya pada Rabu (25/09/2024).

Dosen di Medan Bunuh Suami Lalu Rekayasa Kematian Korban, Ada Pelaku Lain yang Diburu Polisi

Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKJP) Palopo, Sulsel.

Photo :
  • Haswadi

Dekan Prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Abri Hadi, mengaku telah mengetahui permasalahan tersebut, namun tidak memberikan penjelasan mengenai alasan di balik keterlambatan pembayaran honor dosen.

Dosen di Medan Diduga Bunuh Suami dan Rekayasa Kematian Korban

Sukmawati Hamid, Pengawas Ketenagakerjaan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Palopo, menjelaskan bahwa mereka akan melakukan perundingan bipartit sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah ini. "Jika dalam bipartit tidak ada solusi, kami akan melakukan mediasi," ungkapnya.

Jika ditemukan unsur kelalaian dari pihak kampus dalam pembayaran honor, maka mereka akan diwajibkan untuk memenuhi hak-hak dosen. "Hingga saat ini, belum ada sengketa ketenagakerjaan di Palopo yang tidak terselesaikan," tambah Sukmawati. (Haswadi/Palopo)

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Rifki Ismal (Doc: Natania Longdong)

BI Sebut Pemahaman Masyarakat RI Terkait Ekonomi Syariah Masih Sebatas Dosen dan PNS

BI mengungkapkan, hanya 28 persen masyarakat Indonesia yang 'melek' terkait ekonomi syariah.

img_title
VIVA.co.id
26 September 2024