Kemendikbudristek Rekomendasikan 272 Warisan Budaya Tak Benda

Kopi Joss
Sumber :
  • miranto25.blogspot.com

Jakarta, VIVA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistek) merekomendasikan 272 warisan budaya tak benda (WBTB) dari 31 provinsi pada sidang penetapan yang dilakukan pada Kamis malam, 22 Agustus 2024.

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

“Berdasarkan usulan per awal tahun 2024 itu sebanyak 668 usulan. Hari ini direkomendasikan sebanyak 272. Dari target kinerja kita 214 WBTB, tercapai 272, berarti sekitar 127 persen capaian kinerja kita,” kata Ketua Tim Kerja Warisan Budaya Yang Ditetapkan, Direktorat Pelindungan Kebudayaan Kemendikbud Ristek M Natsir Ridwan dalam keterangannya.

Ia mengungkapkan karya budaya yang diusulkan akan dinilai dalam tiga tahapan penilaian, dan setelahnya dilakukan verifikasi.

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan untuk Wujudkan Indonesia Bahagia

“Sidang yang sekarang ini adalah tahapan di dalam proses penetapan warisan budaya tak benda itu, direkomendasikan 272 dari 31 provinsi,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda 2023-2025 G.R. Lono Lastoro Simatupang menyampaikan sidang penetapan WBTB tersebut adalah produk hukum, dan mengutamakan informasi serta data yang dapat diandalkan.

Sebut Kementeriannya Dipecah 3 di Era Prabowo, Nadiem Titip Program Merdeka Belajar Dilanjutkan

Yang terpenting yakni pemeriksaan dan evaluasi dari naskah WBTB yang telah diusulkan, dan apabila ada yang ditangguhkan, dapat diperbaiki untuk diajukan kembali di tahun berikutnya.

“Jadi yang utama itu sebetulnya pemeriksaan-pemeriksaan, evaluasi dari naskah-naskah itu. Kalau ditangguhkan itu bukan berarti itu tidak baik, tetapi dokumen yang diajukan itu belum cukup dapat diandalkan untuk bisa diusulkan dan ditetapkan oleh menteri, sehingga perlu diperbaiki."

Dia juga menegaskan bagi provinsi yang usulan WBTB-nya telah direkomendasikan, dapat menindaklanjuti dengan pemanfaatan dan pengembangan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan tidak sekadar menjadi sertifikasi belaka.

“Untuk mereka yang sudah dapat rekomendasi, harapannya sebetulnya bahwa itu tidak hanya untuk ditetapkan, tetapi untuk ditindaklanjuti dengan pemanfaatan dan juga pengembangan. Jadi, tidak cukup dengan sertifikasi, tetapi kemudian diberikan perlakuan-perlakuan khusus, apa gunanya ditetapkan kalau kemudian tidak memperoleh perlakuan khusus."

Sebagai informasi, beberapa warisan budaya tak benda yang direkomendasikan di antaranya permainan Cublak-Cublak Suweng yang masuk dalam domain tradisi dan ekspresi lisan dari DI Yogyakarta, Kopi Joss yang masuk dalam domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional juga dari DI Yogyakarta, serta Pok Teupeuen yang masuk dalam domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional dari Kabupaten Aceh Besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya