Bangunan Sekolah Madrasah Ambruk, Siswa Sementara Belajar di Tenda Darurat

Petugas saat mengecek kondisi bangunan madrasah RA Muhammad Ramdhan.
Sumber :
  • Antara

VIVA – Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, telah membangun tenda darurat untuk mendukung sementara kegiatan belajar mengajar siswa madrasah Raudlatul Athfal (RA) Muhammad Ramdhan di Kecamatan Indihiang, setelah bangunan sekolah mereka ambruk. Tenda ini memungkinkan para siswa untuk tetap belajar hingga mendapatkan tempat yang lebih aman.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

"Tendanya sudah dipasang dan sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar hari ini," kata Erik Yowanda, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, seperti dikutip VIVA Edukasi dari Antara, Kamis 25 Juli 2024.

Erik menjelaskan bahwa BPBD Kota Tasikmalaya segera mengambil tindakan setelah menerima laporan dari masyarakat dan kelurahan tentang bangunan madrasah yang ambruk di Jalan Kutaresik Jati, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, pada Selasa 23 Juli 2024.

Menko PMK Koordinasi dengan Mendikdasmen untuk Bahas Usulan Gibran Hapus Zonasi Sekolah

Menurutnya, bangunan tersebut ambruk karena faktor usia yang sudah tua dan lapuk, sehingga atapnya roboh dan menimpa peralatan belajar di dalamnya. "Penyebab ambruknya bangunan memang karena usia yang sudah tua dan lapuk," jelasnya.

Baca: Kelas dan Ruang Guru Ambruk, Siswa RA di Tasikmalaya Tak Jadi Peringati Hari Anak Nasional 2024

Pemprov Jakarta Bakal Kaji Wacana Kantin Sekolah Dipungut Pajak

Kelas dan Ruang Guru Ambruk, Siswa RA di Tasikmalaya Gagal Peringati Hari Anak.

Photo :
  • VIVA | Deden Ahdani (Tasikmalaya)

Segera setelah kejadian, tim dari BPBD Kota Tasikmalaya langsung menuju lokasi untuk membantu mengevakuasi barang-barang atau peralatan belajar yang masih bisa digunakan.

Petugas juga mendirikan tenda darurat yang mampu menampung 30 orang, sehingga siswa dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar sementara waktu.

"Kami sudah mengevakuasi barang-barang yang bisa digunakan dan sudah memasang tenda untuk kegiatan belajar mengajar," tambahnya.

Erik juga menyampaikan bahwa tenda ini hanya bersifat sementara, dan pihaknya bersama aparatur pemerintah setempat sedang berupaya mencari tempat atau bangunan sementara yang layak untuk kegiatan belajar mengajar.

"Kemarin, berdasarkan diskusi dengan pak lurah dan masyarakat, kami mencari tempat sementara lain yang bisa digunakan untuk proses belajar mengajar," ujarnya.

Kelas dan Ruang Guru Ambruk, Siswa RA di Tasikmalaya Gagal Peringati Hari Anak.

Photo :
  • VIVA | Denden Ahdani (Tasikmalaya)

Ana Yuliana, Kepala RA Muhammad Ramdhan, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah sigap menangani bangunan yang roboh dan memasang tenda darurat.

Tenda tersebut, kata Ana, sangat bermanfaat bagi siswa untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar sementara, sambil menunggu tempat yang lebih layak, nyaman, dan aman untuk belajar.

"Terima kasih kepada BPBD karena sudah memfasilitasi, meminjamkan tenda, dan bergerak cepat memasangnya," ucapnya.

Peristiwa ambruknya bangunan madrasah ini tidak menimbulkan korban jiwa karena tidak ada kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.

Kementerian Agama Kota Tasikmalaya saat ini sedang menginventarisasi kerusakan untuk diajukan sebagai usulan bantuan rehabilitasi bangunan.

Kelas dan Ruang Guru Ambruk, Siswa RA di Tasikmalaya Gagal Peringati Hari Anak.

Photo :
  • VIVA | Denden Ahdani (Tasikmalaya)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya