Beredar Foto Peserta Jawab Soal SIMAK UI Gunakan AI

Kampus Universitas Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

VIVA – SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) Vokasi dan Sarjana 2024 telah dilaksanakan pada 14 Juli 2024. Seleksi masuk jalur mandiri ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) untuk calon mahasiswa yang ingin masuk ke UI.

Mengapa Generative AI Dapat Mengubah Pelayanan Publik Lebih Cepat dari yang Kita Duga?

Program pendidikan yang dibuka melalui SIMAK UI mencakup berbagai jenjang, mulai dari Program Vokasi (D3 dan D4), Sarjana, Sarjana Kelas Internasional, Sarjana dengan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Spesialis, Profesi, Magister, dan Doktor.

Baru-baru ini beredar foto yang memperlihatkan beberapa oknum peserta SIMAK UI menggunakan AI (artificial intelligence) untuk menjawab soal. AI yang digunakan oleh mereka adalah StudyX. AI tersebut memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan chatbot untuk menjawab soal hanya dengan memfoto soal tersebut. Jawaban yang diberikan StudyX cukup cepat dan akurat, karena berasal dari 75 juta jawaban database yang diverifikasi.

Asisten Belajar AI Siap Bantu Siswa Kuasai Materi Lebih Mudah

Beberapa Oknum Ketahuan Jawab Soal SIMAK UI dengan AI

Photo :
  • X @petunjukutbk

Akun X dengan nama pengguna @petunjukutbk mengunggah beberapa bukti berupa foto, bahwa beberapa oknum memanfaatkan AI saat SIMAK UI berlangsung. Bahkan ada salah satu oknum yang menggunakan AI dan kini telah lolos sebagai mahasiswa Pendidikan Dokter Kelas Khusus Internasional.

Menguak Peran Platform AI dalam Dunia Hukum

SIMAK UI sendiri dilaksanakan secara online, peserta diwajibkan mengikuti ujian dari rumah masing-masing, sehingga memungkinkan kecurangan seperti ini bisa terjadi.

Ujian ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang, dengan durasi selama 165 menit. Materi ujian meliputi Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kemampuan Verbal, Kemampuan Kuantitatif, dan Kemampuan Logika.

Teknologi AI telah membawa perubahan signifikan dalam pendidikan, memungkinkan pembelajaran mandiri yang lebih efisien dan efektif. AI dapat membantu dalam mengumpulkan dan menganalisis data pembelajaran, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang proses pembelajaran. Namun, untuk memanfaatkan AI untuk mencontek bukanlah hal yang bisa dibenarkan.

Mencontek dengan metode apapun termasuk AI dapat merusak reputasi dan integritas diri sendiri maupun universitas. Hal tersebut lantas membuat beberapa warganet geram. Warganet juga berharap pihak Universitas Indonesia bisa tegas dalam menangani masalah ini dan bisa dijadikan bahan evaluasi untuk SIMAK UI tahun depan.

“Semoga @SIMAK_UI tegas aja sih, kalau ujian online itu kecurangannya banyak banget. Semoga tahun depan ada evaluasi buat ini ya,” tulis akun @petunjukutbk di aplikasi X.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya