Miris! SDN 1 Balong Kulon Progo Hanya Mendapatkan 1 Orang Siswa pada PPDB Tahun Ini

Ilustrasi siswa dan siswi SMP.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kabar miris baru-baru ini didapatkan dari salah satu sekolah dasar (SD) negeri di kawasan Perbukitan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bagaimana tidak, sejak dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dibuka pada Senin, 24 Juni 2024 ini ternyata hanya terdapat 1 orang siswa saja yang mendaftar di SDN 1 Balong Kulon Progo tersebut.

Gibran: Saya Sampaikan ke Menteri Pendidikan Zonasi Harus Dihilangkan

Kabar miris tersebut diketahui akun Instagram @sorotan kulonprogo yang membagikan informasi mengenai hanya ada satu siswa yang masuk ke sekolah tersebut.

Wapres Gibran Batal Cek Program Makan Bergizi Gratis ke SD Sentani Papua

Usut punya usut, hal tersebut terjadi lantaran minimnya populasi anak usia sekolah di sekitar SD tersebut. Tidak banyak calon siswa yang mendaftar masuk ke sekolah tersebut. Fenomena tersebut, sebenarnya sudah menjadi pembahasan pihak sekolah sejak beberapa tahun lalu.

Santri IT asal Bogor Ajarkan Membuat Game kepada Pelajar di Mesir

Dalam hal ini Arif Gunawan selaku Kepala SDN 1 Balong pun menjelaskan terkait kondisi tersebut, bahwa fenomena ini terjadi bukan karena kurangnya minat calon pelajar untuk mendaftar ke sana.

Melainkan, menurutnya ini terjadi karena faktor lingkungan di sekitar sekolah yang minim anak usia untuk sekolah. 

"Kebanyakan yang menetap di sini sudah usia dewasa dan lanjut usia (lansia), sedangkan yang masih muda lebih banyak merantau keluar," ungkap Arif.

Diketahui, bahwa penduduk di sini rata-rata ditinggali oleh sejumlah warga yang sudah berusia dewasa hingga lansia.

"Penyebabnya lebih karena di lingkungan sekitar kami minim anak usia sekolah," jelas Arif dikutip VIVA.co.id pada Selasa, 2 Juli 2024.

Arif juga mengungkapkan, bahwa kondisi ini terjadi lantaran adanya faktor lainnya seperti letak geografis sekolah yang cukup jauh dari pemukiman warga. Mirisnya lagi, pihak sekolah dari SDN 1 Balong ini pun sampai rela melakukan sistem jemput bola ke empat dusun yang masih dalam radius zonasi sekolah.

Dan nyatanya, dari empat dusun tersebut, pihak sekolah sukar mendapati orang tua yang punya anak usia sekolah. Padahal dalam sistem menjemput bola calon siswanya, pihak Sekolah Dasar tersebut hingga melakukan berbagai cara promosi agar bisa dengan mudah menggaet para calon peserta didik. Bahkan, mereka juga menyiapkan seragam hingga alat tulis unutk menarik minat calon siswa.

Namun sayangnya, Arif mengungkapkan bahwa upaya tersebut pun sama tak membuahkan hasil yang sepadan. Hal tersebut dikarenakan, memang calon siswanya sukar untuk didapatkan.

Terkait adanya kondisi tersebut, Arif selaku kepala sekolah pun turut berharap bahwa kedepannya agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulo Progo bisa mendapatkan solusi dari masalah tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah dan dinas pendidikan setempat mungkin perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan, fasilitas sekolah, dan mempromosikan sekolah-sekolah tersebut agar lebih menarik bagi calon siswa dan orang tua. Selain itu, kebijakan khusus dan insentif mungkin diperlukan untuk mendukung sekolah-sekolah di daerah terpencil atau dengan jumlah pendaftar yang rendah.

Reaksi Warganet

Sontak saja adanya kabar tersebut di media sosial berhasi mengundang beragamr reaksi warganet, seperti terlihat di kolom komentar unggahan akun Instagram  @sorotan kuloprogo ini.

"Padahal udah zonasi," tulis warganet.

"Orang dimana di sekolahnya?" seru lainnya.

"Biasanya klo spt ini akhirnya di gabung sm SD sebelahnya," seru lainnya.

"Mungkin banyak orang tua yang pindah ke daerah atau kota yang gaji UMR-nya tinggi jadi di kota atau daerah yang UMR-nya kecil jadi tertinggal seharusnya banyak perusahaan investasi yang berinvestasi untuk meningkatkan taraf hidup disana agar masyarakat bertahan dan tidak pindah serta kota atau daerah tersebut akan jadi maju dalam hal hasil pendapatan suatu kota atau desa," tulis lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya