Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Simak Waktu Pelaksanaan dan Niatnya
- pixabay
VIVA – Pemerintah telah mengumumkan hasil sidang isbat Idul Adha untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah 1445 H, berdasarkan hasil sidang isbat, tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada 8 Juni 2024.
Bagi umat Islam, bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dan terakhir dalam penanggalan hijriyah yang memiliki keistimewaan. Sebab pada bulan Dzulhijjah terdapat banyak keutamaan dan berbagai amalan yang pahalanya sangat besar.
Keutamaan Puasa di Dzulhijjah
Dikatakan Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya bahwa puasa di bulan Dzulhijjah, khususnya puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, memiliki keutamaan besar. Beliau menyebutkan bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Seperti yang diriwayatkan dalam hadis Muslim “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” HR Muslim.
Selain pada 9 Dzulhijjah, dikatakan Ustaz Khalid Basalamah, puasa pada sembilan hari pertama bulan Zulhijah sangat dianjurkan karena merupakan hari-hari yang diberkahi dan amal ibadah pada hari-hari tersebut sangat dicintai oleh Allah SWT.
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).
Dilansir dari Baznas.go.id, keistimewaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dijelaskan dalam Fath al-Bari, Pada hari itu adalah hari terkumpulnya ibadah-ibadah utama seperti sholat, puasa, sedekah, dan haji, sesuatu yang tidak ditemukan di bulan lainnya.
Syekh Zakaria al-Anshari dalam Asna al-Muthalib, mengatakan bahwa pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah disunnahkan untuk berpuasa bagi yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak.
Sedangkan tanggal delapan dan sembilan Dzulhijjah disunnahkan berpuasa hanya bagi orang yang tidak sedang haji
Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah
- Puasa tanggal 1-7 Dzulhijjah.
- Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah.
- Puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah
- Puasa Ayyamul Bidh 14 dan 15 Dzulhijjah.
Perlu diingat, untuk Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah diharamkan berpuasa, tanggal tersebut dikenal sebagai hari-hari Tasyriq dalam kalender Islam.
Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa. Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”
Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari yang dirayakan setelah Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan diperuntukkan untuk makan, minum, dan mengingat Allah. Oleh karena itu, puasa pada tanggal-tanggal ini tidak dibolehkan.
Niat Puasa Dzulhijjah
1. Niat puasa tanggal 1-7 Dzulhijjah
- “Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala.”
- Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala.
2. Niat puasa Tarwiyah tangal 8 Dzulhijjah
- Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnati yaumit tarwiyah lillahi ta ala."
- Artinya: "Aku niat berpuasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah Swt.
3. Puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah
- "Nawaitu sauma ghadin an ada i sunnati Arafah lillahi ta ala."
- Artinya: "Aku niat berpuasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Swt.