Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Sekjen Kemenag Ali Ramdhani dan Plt Dirjen Pendidikan Islam bertemu Direktur IEP
Sumber :
  • kemenag.go.id

VIVA Edukasi – Kementerian Agama bersama Indonesia Education Partnerships (IEP) membahas perluang kerja sama dengan beragam universitas ternama di Amerika Serikat. Peluang sinergi ini dibahas bersama Sekjen Kemenag Muhammad Ali Ramdhani bersama Plt Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad dengan Direktur IEP, Brook Williams Ross.

Rektor Buka Suara Soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar yang Diduga Libatkan Pegawainya

Pembahasan rencana bersinergi ini berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jakarta. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Kita ingin memperkuat hubungan antara Kementerian Agama, khususnya pendidikan Islam, dengan kampus-kampus yang ada di Amerika. Dengan adanya Indonesia Education Partnership ini kita menjadi punya pintu yang sangat terbuka secara kelembagaan untuk masuk ke kampus-kampus di Amerika," ungkap Plt Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad pada Kamis 25 April 2024.

Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

Prof Abu, panggilan akrabnya, menerangkan, konsultasi dengan IEP akan memberi akses kepada Awardee atau calon penerima beasiswa untuk mendapat banyak informasi dan pilihan terkait kampus yang akan dituju, termasuk bagi para awardee yang sudah diputuskan mendapatkan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari LPDP tetapi belum memilih kampus.

Uang Bantuan PIP Belum Cair? Jangan Panik, Ini Cara Mengeceknya!

"Kampus-kampus besar di bawah Kementerian Agama juga bisa mendapat peluang kerja sama double degree. Misalnya, Master Pendidikan Islam dan Master of Education," jelas Prof Abu.

Direktur IEP, Brook Williams Ross menjelaskan, Indonesia Education Partnerships adalah lembaga Kemitraan Pendidikan Indonesia guna mendukung universitas, lembaga, konsorsium, industri, yayasan, dan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan hubungan strategis, memajukan kolaborasi demi keuntungan bersama, pengayaan pendidikan, pengembangan tenaga kerja, dan pertumbuhan di Indonesia secara keseluruhan.

"Kami berhasil mengkoordinasikan siswa hingga lulus lebih dari 100 PNS dan Non PNS dari seluruh Indonesia untuk program S2 dan S3 dengan berbagai jurusan di Amerika, termasuk dari BAPPENAS, KKP, LIPI, BRIN, KemenKes, Pemerintah Daerah dari Papua hingga Aceh serta dengan banyak universitas termasuk IPB, UGM, ITB, UNSYIAH, UNPATTI, UNCEN, UNIPA, dan banyak lainnya untuk mendukung prioritas pembangunan pemerintah nasional, provinsi, dan kabupaten," ungkap Brook Williams Ross.

"Saat ini juga terdapat lebih dari 70 mahasiswa Indonesia dari Aceh hingga Papua yang kami koordinasikan khususnya di Amerika untuk memastikan mereka bisa belajar dengan baik, mendapatkan tempat tinggal yang aman dan mendapatkan kebutuhan hidup yang cukup. Siswa tersebut tersebar di berbagai universitas di Amerika Serikat," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya