6 Hikmah Dalam Menunaikan Zakat Fitrah Bagi Umat Islam
- Pixabay
VIVA – Zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadhan dan bagi umat Islam yang melaksanakannya ada banyak sekali hikmahnya. Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang membawa banyak manfaat bagi seluruh umat muslim.
Zakat fitrah adalah ibadah lain yang wajib dilakukan oleh setiap muslim selain berpuasa. Setiap muslim yang berkemampuan harus membayarnya sebelum shalat ied atau hari raya idul fitri. Pembayaran zakat fitrah dihitung melalui jumlah makanan pokok sehari-hari, dalam berupa bentuk makanan ataupun uang tunai.
Berzakat fitrah memiliki hikmah yang dapat kita petik bersama. Berikut ini 6 hikmah zakat fitrah bagi umat Islam, dilansir dari Dompet Dhuafa pada Rabu, 27 Maret 2024:
1. Zakat Fitrah Sucikan Jiwa
Membayar zakat fitrah dapat membersihkan jiwa. Hal ini difirmankan oleh Allah dalam Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,”
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah. Selain memberikan pahala berlipat ganda bagi mereka yang beribadah, itu juga merupakan kesempatan untuk menyucikan jiwa melalui zakat fitrah. Zakat ini membawa umat muslim kembali ke fitrahnya, yang berarti mereka beribadah dengan jiwa yang bersih kepada Allah SWT.
2. Memperoleh Keberkahan Harta
Zakat fitrah tidak hanya menyucikan jiwa tetapi juga membersihkan harta. Meskipun berfungsi untuk membersihkan harta, fungsi ini tidak berlaku apabila harta yang diperoleh seseorang dengan cara yang dilarang. seperti hasil dari korupsi, pencurian, perampokan, atau menipu orang lain. Tidak masuk akal untuk mendapatkan uang dengan cara-cara seperti ini, dan zakat fitrah tidak dapat membersihkannya.
3. Menjalin Kepedulian Sesama
Dalam agama Islam, Allah mengajarkan nilai-nilai yang harus dimiliki setiap manusia. Salah satunya adalah zakat fitrah, upaya umat muslim untuk membantu satu sama lain dan menyambungkan kehidupan orang lain yang beragama Islam.
Zakat fitrah tidak hanya menunjukkan empati, tetapi juga membantu umat muslim berhubungan satu sama lain. Menguatkan hubungan persaudaraan antara muzakki dan mustahik. Muzaki memperhatikan mustahik dan mendoakan mereka. Silaturahim dan kepedulian ini dapat memperkuat hubungan antar umat muslim.
4. Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah SWT
Zakat fitrah mengajarkan kita untuk mensyukuri nikmat Allah SWT dengan membagikan kekayaan kita kepada orang-orang yang kurang beruntung. Dari setiap hasil kerja kita, ada peran orang lain dan peran Allah dalam proses memperolehnya.
Mereka yang tidak bersyukur selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki. Bahkan saat memberikan sesuatu, mereka tidak ingin berbagi. Membayar zakat dapat membuat kita lebih bersyukur atas nikmat-Nya.
5. Berbagi Kebahagiaan Sesama Umat Muslim
Muslim biasanya merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan makan bersama atau bersilaturahmi dengan sanak saudara. Dalam proses silaturahim, tuan rumah sudah seharusnya untuk menghidangkan makanan kepada tamunya.
Zakat fitrah dimaksudkan untuk memberi orang-orang yang tidak mampu kesempatan untuk merayakan hari raya. Dengan demikian, tidak hanya orang-orang dengan pendapatan menengah atas yang dapat merasakan hari kemenangan, tetapi juga orang-orang yang mustahik. Anda tidak akan mengalami kekurangan makanan selama hari raya. Tidak merasa kekurangan makanan saat hari raya.
6. Membersihkan Diri dari Perbuatan Sia Sia
Zakat fitrah juga bertujuan untuk membersihkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat. Ketika kita berpuasa, kita mungkin pernah merasakan rasa marah, kesal, atau bahkan memaki-maki sesuatu. Dengan membayar zakat fitrah, kita dapat menghilangkan perilaku yang tidak berguna tersebut.
Seperti yang telah disabdakan Rasulullah dalam Hadits Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor dan sebagai makanan bagi orang miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah sholat maka dia itu adalah shodaqoh biasa,”