Mengenal Sesar Muria, Sesar yang Diduga Jadi Penyebab Gempa Tuban
- BMKG
Tuban – Pada hari Jumat, 23 Maret 2024 lalu, Gempa bumi di perairan Tuban, Jawa Timur, diduga disebabkan oleh Sesar Muria. Guncangan dari gempa tersebut dirasakan di Pulau Bawean, yang menyebabkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sesar Muria? Beriket Penjelasanya
Sesar Muria
Sesar Muria merupakan sesar yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia, membentang dari barat laut ke tenggara Pulau Jawa, menjadi batas antara dua lempeng tektonik besar: Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Indo-Australia di selatan.
Sesar Muria memiliki posisi yang strategis karena melintasi sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keberadaan Sesar Muria menarik perhatian para peneliti dan ahli geologi karena potensi aktivitas seismiknya dan dampaknya terhadap wilayah yang dilaluinya. Sesar ini telah terbukti sebagai penyebab gempa bumi signifikan di masa lalu, yang mengancam kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Karakteristik Sesar Muria
Salah satu ciri utama dari Sesar Muria adalah aktivitas gesernya yang terjadi. Sesar ini berfungsi sebagai batas transformasi yang memungkinkan lempeng tektonik bergeser secara horizontal.
Dampaknya, tekanan dan gesekan di sepanjang sesar ini dapat menyebabkan pergerakan mendadak yang sering kali berujung pada terjadinya gempa bumi.
Tidak hanya menjadi pemicu gempa bumi, Sesar Muria juga berperan dalam membentuk bentuk relief geografis di sekitarnya. Retakan yang timbul akibat pergeseran sesar ini menciptakan variasi topografi, seperti pegunungan, lembah, dan dataran rendah.
Dalam rangka mengurangi risiko bencana, pemahaman yang lebih mendalam mengenai Sesar Muria sangatlah penting.
Kajian yang lebih lanjut tentang sejarah aktivitas seismiknya, perilaku pergerakannya, dan potensi gempa di masa depan menjadi kunci dalam merancang strategi untuk melindungi dan mengurangi risiko bagi penduduk yang tinggal di daerah yang terkena dampak oleh sesar ini.
Memantau secara terus-menerus aktivitas Sesar Muria, wilayah yang penting secara demografis dan ekonomis, serta pengembangan infrastruktur dan sistem peringatan dini yang efisien, akan menjadi kunci dalam mengurangi kerugian dari gempa bumi di masa depan.
Partisipasi berbagai pihak, termasuk ahli geologi, pemerintah, masyarakat setempat, dan lembaga penelitian, akan memegang peran penting dalam memahami dan mengelola risiko yang terkait dengan Sesar Muria.
Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan usaha mitigasi risiko yang efektif dan perlindungan yang lebih baik bagi penduduk di sekitar wilayah terpengaruh oleh sesar ini dapat tercapai.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa di Tuban disebabkan oleh sesar lokal di Laut Jawa.
Daryono menjelaskan bahwa kedua gempa tersebut terjadi di dalam kerak bumi dangkal, yang disebut sebagai gempa kerak dangkal, sebagai hasil dari aktivitas sesar yang aktif di dasar Laut Jawa.