5 Fakta Zakat Fitrah yang Wajib Hukumnya Diketahui Seorang Muslim
- envato.com by picturepartners
Jakarta – Sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah. Sebagai salah satu pilar Islam, zakat jenis ini memiliki posisi yang istimewa.
Beras atau uang yang dikeluarkan untuk zakat ini akan berfungsi sebagai sedekah yang membersihkan atau mensucikan diri menjelang Hari Raya.
Di Indonesia, para ulama telah menyetujui bahwa pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan menggunakan uang. Hal ini karena pertimbangan bahwa kebutuhan manusia saat ini tidak hanya terbatas pada makanan. Berikut adalah beberapa fakta tentang zakat fitrah yang perlu diketahui muslim:
Zakat Fitrah, oleh Siapa dan untuk Siapa?
Zakat fitrah merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh umat muslim di dunia. Baik yang sudah dewasa ataupun yang masih kecil, dari yang muda atau yang tua, selama mereka masih makan dan hidup maka hukumnya wajib.
Apabila kamu seorang kepala keluarga, sudah menjadi kewajibanmu untuk membayar semua tanggungan keluarga. Mulai dari diri sendiri, istri, anak, hingga orang tua yang masih menjadi tanggungannya.
Siapa Berhak Menerima?
Kamu bisa menunaikan zakat fitrah dengan uang kepada orang-orang yang membutuhkan. Dalam Kitab Suci Alquran terdapat paling tidak delapan golongan yang berhak menerima.
Di antara adalah golongan fakir, golongan miskin, amil, mualaf, budak, gharim, sabilillah, dan juga musafir. Delapan golongan itulah yang berhak untuk menerima zakat.
Kapan Harus Membayar Zakat Fitrah?
Kamu dapat membayarkan zakat tersebut di beberapa hari terakhir Ramadan, dan harus sudah dibayarkan sebelum salat Idul Fitri.
Untuk membayarkannya, amil zakat yang dibentuk oleh takmir masjid terdekat bisa menjadi pilihan. Atau bisa juga melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang sudah banyak bermitra dengan yayasan-yayasan Islam nonprofit di berbagai daerah di Indonesia.
Apa dan Berapa yang Harus Dibayarkan?
Dalam perkembangannya, jenis dan besaran zakat fitrah mengalami perubahan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi, dan juga pangan di suatu daerah. Rasulullah SAW mencontohkan zakat dengan tiga kilogram beras, dan bisa diganti dengan makanan pokok lain sesuai dengan daerah masing-masing, seperti gandum, sagu, atau sereal.
Di Indonesia sendiri, beras banyak digunakan, karena merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Selain dengan bahan makanan pokok, zakat juga bisa dibayarkan dengan uang yang senilai dengan harga tiga kilogram bahan makanan di daerah tersebut pada saat itu juga.
Besaran Zakat Fitrah
Zakat fitrah berbeda dengan jenis zakat lainnya, karena memang dikeluarkan setahun sekali pada saat Bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk menyumbangkan satu sha’ kurma dan atau sha’ gandum ke sesama muslim yang membutuhkan.
Di Indonesia mungkin kamu akan merasa kesulitan untuk mendapatkan kurma untuk digunakan sebagai zakat. Para ulama pun sepakat untuk menggantinya dengan makanan pokok yang dikonsumsi di Indonesia, salah satunya adalah beras. Besaran zakat berupa beras sekitar 2,5 kilogram atau 3,5 liter per orang.
Kini, zaman sudah semakin canggih, kamu sudah bisa bayar zakat online. Banyak lembaga-lembaga penyalur zakat yang kredibel dan bisa dipercaya. Jangan sampai salah membayar zakat fitrah ya!