Khazanah: Ibnu Sina, Filsuf Berjuluk Bapak Kedokteran Modern

Ibnu Sina tampil di Google Doodle.
Sumber :
  • Google Doodle

VIVA – Ibnu Sina yang juga dikenal dengan nama Latinnya Avicenna, adalah salah satu tokoh terbesar dalam sejarah kedokteran dan filsafat Islam. Lahir pada tahun 980 M di desa Afshaneh, dekat Bukhara, di wilayah yang sekarang termasuk Uzbekistan, Ibnu Sina tumbuh menjadi figur penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan dunia Barat.

Forum G20 di Brasil, Fadli Zon Serukan Repatriasi Artefak Budaya untuk Pemulihan Keadilan Sejarah

Ibnu Sina menunjukkan bakat intelektual yang luar biasa sejak usia dini. Dia belajar berbagai macam subjek mulai dari matematika, filsafat, hingga ilmu kedokteran. Pada usia 16 tahun, Ibnu Sina diyakini telah menguasai seluruh ilmu yang tersedia pada zamannya.

Pencapaian terbesar Ibnu Sina terletak pada bidang kedokteran. Karya terkenalnya, "Al-Qanun fi al-Tibb" atau "Canon of Medicine", menjadi salah satu karya paling penting dalam sejarah kedokteran. Buku ini menjadi buku teks standar di banyak universitas di dunia Islam dan Eropa selama berabad-abad dan masih menjadi bahan rujukan penting dalam bidang kedokteran tradisional hingga saat ini.

Biar Berkah, Ini Cara Cerdas Tanpa Terlibat Riba

"Canon of Medicine" tidak hanya berisi pengetahuan medis yang luar biasa untuk masanya, tetapi juga merangkum pemikiran kedokteran Yunani klasik seperti Galen dan Hipokrates. Ibnu Sina juga melakukan kontribusi signifikan dalam bidang farmakologi, mengidentifikasi berbagai macam obat-obatan dan mengembangkan metode pengobatan yang lebih efektif.

Selain sebagai seorang dokter terkemuka, Ibnu Sina juga merupakan seorang filsuf yang berpengaruh. Karya-karyanya dalam bidang filsafat, terutama karya epistemologisnya yang terkenal, "Kitab al-Shifa" atau "The Book of Healing", mempengaruhi perkembangan pemikiran filosofis di dunia Islam dan Eropa.

Pemerintah China Berusaha Melakukan 'Konfuniasisasi' Islam di Tiongkok?

Pengaruh Ibnu Sina tidak hanya terbatas pada bidang kedokteran dan filsafat, tetapi juga meluas ke bidang matematika, astronomi, kimia, dan banyak lagi. Dia adalah seorang polymath yang berbakat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan disiplin ilmiah.

Ilustrasi pengobatan Ibnu Sina

Photo :
  • www.britannica.com

Meskipun Ibnu Sina meninggal pada tahun 1037 M, warisannya tetap hidup dalam karya-karya monumentalnya yang telah memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia selama berabad-abad. Ibnu Sina tidak hanya dianggap sebagai salah satu tokoh paling cemerlang dalam sejarah Islam, tetapi juga sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah intelektual manusia secara keseluruhan.

Fakta Menarik Ibnu Sina

berikut adalah lima fakta menarik tentang Ibnu Sina yang mungkin jarang diketahui:

Pencipta Karya Monumental Sejak Usia Muda: Ibnu Sina mulai menulis karya monumentalnya, "Canon of Medicine", pada usia yang sangat muda, diperkirakan sekitar usia 21 tahun. Ini menunjukkan kedewasaan intelektualnya yang luar biasa sejak usia dini dan betapa cepatnya dia mencapai pengakuan sebagai ahli dalam bidang kedokteran.

Pengaruh dalam Pemikiran Barat: Karya-karya Ibnu Sina, terutama "Canon of Medicine" dan "The Book of Healing", tidak hanya memengaruhi perkembangan ilmu kedokteran di dunia Islam, tetapi juga memiliki dampak besar pada pemikiran Barat. Karya-karya tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan dan menjadi bahan ajar di universitas-universitas Eropa untuk berabad-abad.

Seorang Penyair dan Penulis: Selain sebagai seorang cendekiawan yang brilian, Ibnu Sina juga memiliki bakat dalam sastra. Dia menulis banyak puisi dan prosa, termasuk di antaranya adalah sebuah puisi panjang yang terkenal berjudul "Qasidah", yang mencerminkan filosofi dan pemikiran moralnya.

Sketsa Ibnu Sina

Photo :
  • http://scielo.isciii.es

Konsultan Medis dan Politik: Ibnu Sina tidak hanya dihormati sebagai seorang dokter dan filsuf, tetapi juga sering kali diundang sebagai konsultan medis dan politik oleh penguasa di wilayah-wilayah tempat dia tinggal. Dia sering kali berperan sebagai penasihat untuk masalah-masalah kesehatan masyarakat dan kebijakan politik.

Inovator dalam Metode Pengobatan: Ibnu Sina tidak hanya mengembangkan teori-teori medis yang revolusioner, tetapi juga memperkenalkan berbagai teknik dan prosedur medis yang inovatif. Misalnya, dia menggunakan metode eksperimen dan observasi secara sistematis dalam praktek medisnya, yang pada masanya merupakan pendekatan yang cukup maju dan jarang ditemui.

Sepanjang Ramadhan tahun ini, kanal Edukasi akan mengulas berbagai tokoh Islam lintas zaman dalam program Khazanah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya