UMJ Raih Akreditasi Unggul BAN-PT, Rektor: Spirit untuk Lebih Maju Lagi
- Istimewa
Edukasi – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berhasil meraih akreditasi unggul. Status akreditasi itu berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 163/SK/BAN-PT/Ak/PT/III/2024, pada Selasa, 5 Maret 2024.
Akreditasi unggul yang berhasil diraih UMJ merupakan hasil kerja sama dari seluruh civitas akademika yang sudah berkontribusi untuk raihan akreditasi unggul. Hal itu merupakan bukti kualitas yang dihasilkan UMJ.
Proses akreditasi itu melibatkan seluruh standar penilaian yang terdiri dari kurikulum pendidikan, standar sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, melibatkan sistem tata kelola akademik, kualitas SDM hingga pencapaian pengajaran dan catur dharma.
“Alhamdulillah UMJ sudah mendapatkan akreditasi unggul yang sudah cukup lama ditunggu oleh keluarga besar UMJ. Ini kebahagian bagi UMJ karena termasuk ke dalam perguruan tinggi milik Muhamamdiyah yang ke 10 memperoleh akreditasi unggul," kata Rektor UMJ, Prof. Ma’mun Murod, M.Si, dalam keterangannya, dikutip pada Jumat, 8 Maret 2024.
Menurut guru besar bidang politik ini, akreditasi unggul merupakan capaian tertinggi dalam konteks pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia.
Murod menyampaikan hal itu akan jadi spirit agar bisa lebih maju lagi dalam pengelolaan universitas untuk mempertahankan keunggulan.
"Karena untuk tahun yang akan datang prosesnya akan bersifat kuantitatif, tidak lagi ada proses asesmen dil lapangan karena by data. Jumlah guru besar, lektor kepala, jurnal, dan lainnya semua serba kuantitatif,” ujar Ma’mun.
UMJ
- Istimewa
Diharapkan dengan status UMJ yang peroleh akreditasi unggul akan jadi perhatian bagi calon mahasiswa dan orang tua. Sebab, akreditasi menjadi pertimbangan untuk memilih kampus.
"Semoga ini akan meningkatkan minat bagi para calon mahasiswa baru untuk berkuliah di UMJ. Kampus yang dikelola dengan cukup serius,” katanya.
Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer
Anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo mengusulkan agar warga yang terlibat aksi tawuran baik itu antarkampung atau antarsekolah diberi hukuman mengikuti pendidikan militer
