Kenapa Jumlah Ular Banyak? Ini Jawaban Dibalik Itu Semua

Ilustrasi ular piton.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Bukan hanya di darat, ular dapat ditemukan juga di dalam air. Pertanyaannya, mengapa populasi ular begitu melimpah?

Dilansir dari Live Science, Selasa, 5 Maret 2024, ilmuwan berpendapat bahwa terdapat sekitar 4.000 spesies ular yang telah diketahui hidup di berbagai habitat.

Mereka berkembang biak di lingkungan yang berbeda-beda, termasuk di pohon, di lubang, di air, dan bahkan di langit sebagai pesawat layang.

Ilustrasi Ular Piton.

Photo :
  • Pixabay

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science pada tanggal 22 Februari menunjukkan bahwa tidak ada satu karakteristik pun yang dapat menjelaskan keberagaman besar ular.

Ledakan Kelahiran Ular

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ular telah mengalami evolusi dengan tingkat kecepatan yang sangat tinggi. Meskipun kelompok hewan lain, seperti kadal, juga mengalami evolusi dengan cepat, ular telah mencapai tingkat evolusi yang lebih tinggi.

Kronologi Seorang Ibu Ditelan Piton saat Mengambil Obat untuk Anaknya di Desa Siteba

Dengan tingkat evolusi yang cepat ini, ular telah berhasil mengembangkan berbagai cara hidup ekologis yang berbeda, jauh lebih banyak daripada kelompok hewan lainnya.

Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan kemampuan ular untuk melampaui reptil lainnya, kemungkinan besar proses evolusi ular dipengaruhi oleh banyaknya perubahan lingkungan yang terjadi.

Bikin Merinding! Ular Kobra Masuk ke Celana saat Lagi Tidur, Korbannya Malah Lakukan Ini

Daniel Rabosky, penulis utama studi ini dan profesor ekologi dan biologi evolusi di Universitas Michigan, bersama timnya mencoba untuk memahami fenomena ledakan evolusi ular ini.

Ilustrasi Ular Piton.

Photo :
  • Pixabay
Viral Detik-detik Ular Kobra Dievakuasi dari Celana Dalam Pria, Korban Pura-pura Pingsan

Dengan menggunakan urutan genetik baru dari lebih dari 1.000 spesies serta data tambahan dari hampir 7.000 spesies reptil, para peneliti berhasil membangun pohon evolusi yang sangat rinci dari kelompok kadal dan ular, yang dikenal sebagai squamates.

Analisis filogenetik mereka menunjukkan bahwa ular telah berevolusi menjadi beragam bentuk fisik dan kehidupan ekologi dengan kecepatan sekitar tiga kali lebih cepat daripada squamate lainnya. Sebagian besar evolusi ini terjadi dalam rentang waktu sekitar 70 hingga 100 juta tahun terakhir.

Rabosky menyatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa evolusi ular akan melambat dalam waktu dekat. Bahkan, para ilmuwan terus menemukan spesies ular baru secara teratur.

Sebagai contoh, pada awal bulan ini, para ahli biologi menemukan bahwa anaconda hijau, yang merupakan spesies ular terbesar yang diketahui, sebenarnya terdiri dari dua spesies yang berbeda secara genetik.

Setelah melakukan penelitian selama sepuluh tahun dan mengumpulkan puluhan ribu sampel, Rabosky menyadari bahwa masih banyak hal yang belum diketahui tentang kehidupan di Bumi.

Meskipun telah dilakukan upaya besar, Rabosky menyatakan bahwa masih banyak wilayah di dunia di mana kita tidak memiliki pengetahuan tentang spesies apa yang ada di sana, berapa jumlahnya, dan bagaimana interaksi mereka satu sama lain, terutama di daerah tropis.

"Masih banyak spesies yang informasinya belum kami ketahui," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya