Kinerja Guru Berfokus Pada PMM Guna Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

Kinerja Guru Berfokus Pada PMM Guna Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Sumber :
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

VIVA – Guru yang terus belajar dan mengutamakan kualitas pembelajaran murid adalah kunci transformasi pendidikan di Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  meluncurkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada tahun 2022 untuk membantu guru di seluruh Indonesia meningkatkan kompetensinya.

Kinerja APBN 2024 On-Track, Bea Cukai Ambil Peran dalam Penerimaan, Pengawasan, dan Fasilitasi

Pada awalnya, PMM dibuat untuk mendekatkan guru dengan berbagai sumber belajar, mengajar, dan berkarya. Salah satu fiturnya adalah Pelatihan Mandiri, yang membantu guru dan kepala sekolah mengakses berbagai sumber pelatihan berkualitas di mana pun dan kapan pun. Guru juga dapat mengakses berbagai Perangkat Ajar dari PMM yang berasal dari guru kontributor di seluruh Indonesia, serta berbagi dan belajar bersama ratusan ribu guru dari daerah lain melalui Komunitas.

Hingga saat ini, PMM terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan guru dan telah digunakan oleh lebih dari tiga juta guru. Bahkan, banyak dari mereka yang menceritakan kisah tentang bagaimana PMM membantu proses administrasi berjalan lebih baik, yang mendorong mereka untuk menjadi guru. 

DPR Dukung Gagasan Presiden Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah

Kinerja Guru Berfokus Pada PMM Guna Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

Photo :
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah adalah pengembangan terbaru PMM yang dirilis pada 19 Desember 2023 lalu. Dengan fitur ini, guru dan kepala sekolah dapat mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dalam waktu singkat tanpa harus mengisi rencana kinerja secara manual. Fitur ini juga telah disesuaikan dengan konteks kinerja yang dibutuhkan guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

35 Anak Tewas dalam Kerusuhan di Pasar Malam Natal di Nigeria

Untuk membuat lingkungan pendidikan menjadi tempat yang baik untuk belajar, semua anggota sekolah harus beradaptasi. Guru mengubah dan mempengaruhi muridnya dengan cepat. 

Menurut Rachmad Effendi Santoso, guru SMKN 2 Trenggalek, Rachmad mengalami perubahan yang signifikan selama 14 tahun menjadi guru setelah mengenal PMM, terutama dalam hal penerapan disiplin positif pada murid. Pada awalnya, ia menggunakan gaya mengajar yang kaku dan berpusat pada guru, tetapi sekarang ia lebih bebas dan berpusat pada siswa.

“Mungkin awalnya berat, perlu menyesuaikan ego kita sebagai guru dan mengubah pola yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Dari yang tadinya mindset saya bahwa siswa itu harus selalu diberi reward agar ingin belajar, sekarang jadi bagaimana menumbuhkan kesadaran dan motivasi belajar siswa dengan mengimbangi reward dan punishment. Kurang lebih kami butuh 6 bulan untuk menyesuaikan perubahan pola dan ritme di kelas dalam menerapkan disiplin positif itu,” jelas Rachmad.

foto mahasiswa pembelajaran berbasis digital ( sumber: Dokumen pribadi)

Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran

AI membawa dampak positif dalam pendidikan, seperti personalisasi dan efisiensi. Keseimbangan penggunaan AI sangat diperlukan.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024