Gelar Konferensi Internasional, Universitas Atma Jaya Bahas Peluang AI dalam Ketahanan Lingkungan
- Istimewa
Jakarta – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FEB UAJ) bersama Forum
Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi DKI Jakarta (FDAPT) dan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen
Akuntan Pendidik (IAI KAPd) melaksanakan Konferensi Ilmiah Akuntansi ke-XI (KIA XI).
KIA di tahun ini mengangkat tema besar dengan pendekatan multidisiplin dan interdisiplin yang berjudul “How Do
Accountants Contribute to Environmental Sustainability by Leveraging Artificial Intelligence”.
Kegiatan ini diadakan pada awal Maret 2024 di Gedung Yustinus lt. 15, Kampus Semanggi, UAJ. KIA XI merupakan konferensi internasional pertama untuk akuntansi yang diadakan oleh FEB UAJ. KIA XI juga didukung oleh 29 perguruan tinggi Dalam Negeri dan 1 perguruan tinggi Luar Negeri yaitu Filipina.
Kegiatan akbar ini turut dihadiri oleh Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Dekan FEB UAJ, Dr. Irenius Dwinanto Bimo, Koordinator FDAPT DKI Jakarta, Dr. Hj Wiwi Idawati, Sekretaris IAI Wilayah DKI Jakarta, Dr. Rina Y. Asmara MM, dan Ketua IAI KAPd, dan Prof. Dr. Hj Dian Agustia.
KIA XI yang mengangkat 3 isu utama masa kini terkait teknologi, lingkungan, dan akuntansi menghadirkan
narasumber dari berbagai institusi seperti Prof. Dr. Csutora Maria dari Corvinus University of
Budapest, Prof. Yung Tsan Jou dari Chung Yuan Christian University, Roy Lo selaku Managing Partner
ShineWing Hong Kong, Dr. Christina Juliana, CPMA, AseanCPA, CertDA selaku dosen prodi Akuntansi UAJ
serta Istini T. Siddharta selaku Ketua Dewan Standar Keberlanjutan, IAI.
Rangkaian kegiatan KIA XI terdiri dari seminar dan workshop akademik yang melibatkan para narasumber
dan peserta baik secara online dan offline. Acara ini juga meliputi penandatanganan nota kesepakatan
antara IAI KAPd - FDAPT DKI Jakarta dengan para perwakilan dari 30 universitas lainnya selaku Co-Host
acara dan antara UAJ serta para Co-Host tersebut.
Sesi seminar dibuka dengan sambutan yang dibawakan oleh Nezar Patria, S.Fil., M.Sc., M.B.A, selaku Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Beliau menjelaskan bahwa negara tengah mempertimbangkan peran AI dalam mendorong ekonomi hijau dan masa depan berkelanjutan untuk mencapai visi utama Indonesia Emas 2045.
“Visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya tentang kemakmuran ekonomi tetapi juga tentang menciptakan
masa depan yang berkelanjutan bagi anak-anak kita dan generasi mendatang. Ini tentang memanfaatkan
kekuatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan inovasi di berbagai bidang,”
tutur Nezar Patria.
Sebagai konferensi internasional untuk akuntan pertama yang diadakan oleh UAJ, KIA XI mendapatkan dukungan dari beberapa sponsor yang meliputi Certified Public Accountant (CPA) Australia, PT Wijaya
Karya Beton Tbk (WIKA Beton), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Bank Ina, Gayatri, Asuransi
Wahana Tata.
“Dalam upaya untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan, melalui forum ini kami dengan antusias memandang potensi teknologi kecerdasan buatan untuk mendorong akuntan dalam pengembangan diri mereka dan memberikan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan,” ucap oleh Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) melalui sambutannya di acara tersebut.
Lebih lanjut dalam konteks ini, Artificial Intelligence (AI) menawarkan peluang besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kemampuan AI dalam mengolah data dalam skala besar dan menganalisis pola-pola kompleks dalam lingkungan memungkinkan pengidentifikasian ancaman secara lebih akurat serta pemodelan dampak dari berbagai kebijakan lingkungan.
AI juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan mengembangkan solusi-solusi inovatif dalam pengelolaan lingkungan.
Terkait dengan dunia akuntansi, pemanfaatan AI dalam konservasi lingkungan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengukuran, pelaporan, dan evaluasi efisiensi dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau entitas ekonomi lainnya terhadap lingkungan.
Dengan demikian, integrasi AI dengan bidang akuntansi dapat menjadi alat yang kuat dalam mendukung inisiatif menjaga keberlanjutan lingkungan.
Prof. Yuda juga mengajak pihak-pihak terkait serta rekanan dan pemangku kepentingan lain yang berpartisipasi untuk mendukung implementasi dari output yang dihasilkan oleh forum tersebut.
“Mari bersama-sama menjelajahi beragam kemungkinan baru untuk menghadapi tantangan lingkungan dengan memanfaatkan teknologi AI yang berkelanjutan,” imbuh Prof. Yuda.
Kerjasama yang diusung oleh UAJ beserta IAI KAPd dan FDAPT DKI Jakarta melalui KIA XI tahun 2024
diharapkan dapat memberikan jawaban untuk menyelesaikan isu-isu aktual yang terjadi di dunia.
Konferensi ini juga diharapkan dapat membangun sinergitas peran akuntan dan pelaku bisnis atau korporasi dalam memanfaatkan teknologi masa kini khususnya AI untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.