5 Hewan Sering Dikaitkan dengan Kematian, Ada yang Mudah Ditemukan di Rumah

Ilustrasi tikus.
Sumber :
  • Pixabay.

Jakarta – Setiap binatang memiliki ciri khasnya sendiri. Meskipun begitu, dalam sejarah, ada sejumlah binatang yang dikaitkan dengan kematian dan takhayul yang buruk.

Tiga Warisan Budaya Takbenda RI Masuk UNESCO, Fadli Zon: Fondasi Identitas Bangsa

Maka, binatang apa saja yang termasuk dalam kategori tersebut? Berikut adalah binatang yang dianggap sebagai simbol kematian dalam berbagai budaya, sebagaimana dikutip dari Live Science di bawah ini:

1. Capung

6 Rahasia Menjinakkan Kucing Marah saat Disentuh, Kucingmu Jadi Lebih Sayang!

Capung dewasa

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Di Jepang, capung merah (Sympetrum frequens) muncul dari padang rumput rendah dan bermigrasi ke pegunungan tinggi untuk mencari makan. Gerombolan capung merah akan bertambah banyak pada awal musim gugur ketika mereka turun dari pegunungan ke tempat berkembang biak di dataran rendah.

Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Dua Faktor Utama Penyebabnya

Waktu ini sangat bertepatan dengan festival musim panas Obon, yang merayakan kembalinya arwah orang mati mengunjungi orang yang mereka cintai. Capung merah dipandang sebagai pembawa pesan roh-roh ini, menurut sebuah studi etnografi tahun 1959.

2. Kelelawar

Di sejumlah kebudayaan, kelelawar sejak lama dikaitkan dengan kematian. Misalnya, masyarakat Māori di Selandia Baru, mengasosiasikan kelelawar dengan hokioi, mitos burung nokturnal yang dikatakan meramalkan kematian.

Menurut The Raupo Book of Maori Proverbs, pepatah umum mengatakan "kelelawar terbang saat senja, hokioi terbang pada malam hari". Legenda mengatakan bahwa burung hokioi belum pernah terlihat, hanya terdengar di malam hari melalui jeritannya di kegelapan.

Ada kemungkinan bahwa hokioi sebenarnya adalah burung yang sudah punah dan dikenal sebagai elang Haast (Hieraaetus moorei), yaitu burung pemangsa yang cukup besar untuk membawa anak kecil.

3. Burung Hantu

Burung hantu bertanduk besar

Photo :
  • Derek Bakken/Wikimedia

Burung hantu mungkin diasosiasikan dengan kematian karena sebagian besar hewan ini aktif pada malam hari. Dalam banyak kebudayaan, kelelawar adalah simbol kematian dan utusan yang dikirim oleh dewa dari dunia bawah, menurut buku "Owl" (Reaktion Press, 2009) oleh Desmond Morris.

Misalnya, dalam mitologi Romawi, suara burung hantu adalah tanda kematian yang akan segera terjadi, menurut buku tersebut. Burung hantu diyakini telah meramalkan kematian sejumlah kaisar Romawi, karena kematian mereka terjadi setelah suara burung hantu.

Keyakinan serupa ditemukan selama survei wawancara yang dilakukan di dataran tinggi Distrik Nyeri di Kenya tengah.

4. Burung Gagak

Ilustrasi tikus.

Photo :
  • Pexels/Denitsa Kireva

Gagak adalah burung yang sangat cerdas. Hewan ini memakan apa saja mulai dari buah beri hingga daging hewan mati yang membusuk.

Dalam cerita rakyat Irlandia, Badb adalah salah satu dari trio dewi perang yang berwujud burung gagak, menurut artikel abad ke-19 yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Irish Academy.

Cerita rakyat ini, menurut artikel tersebut, mengatakan bahwa gagak bisa menjadi pertanda pertumpahan darah, yang membuat takut para prajurit di medan perang.

Tikus adalah hewan pengerat membawa banyak patogen, beberapa di antaranya mematikan. Alasan itu juga yang mungkin menjelaskan mengapa tikus menjadi salah satu hewan yang dikaitkan dengan kematian.

Misalnya, tikus menjadi penyebab terjadinya Kematian Hitam (Black Death) pada abad ke-14, yang disebabkan oleh penyebaran bakteri Yersinia pestis. Sampai saat ini, orang mengira tikus yang membawa patogen tersebut. Wabah ini akhirnya menewaskan sedikitnya 25 juta orang di Eropa hanya dalam waktu lima tahun.

Namun penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa tikus bukanlah vektor penyakit utama. Sebaliknya, manusia, dan kutu serta kutu tubuh yang mereka bawa, menyebabkan sebagian besar penyebaran penyakit ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya