Ecopreneur di Bali Dapat Perhatian dari Menparekraf Sandiaga Uno

Menparekraf Sandiaga Uno
Sumber :
  • Istimewa

Bali – Program LIVE Ngobrol Bareng Mas Menteri (NGANTRI) 2.0 ini merupakan acara bincang-bincang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bersama Key Opinion Leaders (KOL) untuk mendiskusikan seputar parekraf Indonesia.

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Kali ini Mas Menteri bincang-bincang dengan Anggita Butarbutar atau yang akrab dipanggil Gita Bhebhita seorang penyiar radio dan Niluh Djelantik, tokoh masyarakat yang juga influencer. Acara ini diadakan secara langsung di destinasi wisata di Indonesia.

Sandiaga berada di Ubud-Bali, dan akan membahas Bali Ecopreneur, komitmen untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Bali dengan memperjuangkan nilai-nilai lokal. Dengan melibatkan UMKM, dan  bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

"Bali memang menjadi daya tarik, sebenarnya bukan hanya Bali tapi seluruh destinasi wisata dan ekonomi kreatif kita. Mari kita juga membicarakan konsep yang tidak berorientasi keuntungan tapi mari bicara pengusaha yang berorientasi terhadap melestarikan lingkungan," ujar Sandiaga Uno di Ubud Bali.

Menteri Sandiaga mengatakan dirinya bertugas di Kementerian untuk memberikan kemajuan untuk bangsa dan negara.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

"Sudah sepantasnya kita juga memperjuangkan mereka yang sangat dekat di hati terutama bagaimana kita memperjuangkan UMKM di Bali, karena tahun 2023 Bali mendapatkan penghargaan salah satu dari The Best Popular Destination" kata Menteri Sandiaga Uno.

Pada NGANTRI 2.0 juga hadir sosok local heroes yang tak hanya terkenal di Indonesia tapi juga dunia, yakni Niluh Djelantik.

Menparekraf Sandiaga Uno

Photo :
  • Istimewa

Selain sebagai pengusaha mbok Niluh (sapaan akrabnya) beliau juga  seorang desainer dan juga seorang pejuang UMKM. Sebagai salah satu bentuk cinta terhadap tanah  kelahirannya, mbok Niluh juga menerapkan program zero waste sejak 2003, sudah sekitar 21 tahun.

Mbok Niluh menggunakan sisa produksi sepatu menjadi aksesoris, tidak menggunakan pewarna dan bahan bahan kimia lainnya untuk produk usahanya.

Sementara Liza Deubez seorang penggiat UMKM di Bali, selaku Founder es krim Paletas Wey yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan Paletas Wey sangat mendukung kemajuan UMKM, diawali dengan menggunakan bahan produksinya yang asli dari Indonesia.

"Paletas Wey berkomitmen menciptakan produk yang enak, lezat, dan tetap sehat karena tanpa menggunakan pengawet, tanpa pewarna, rendah kalori dan rendah gula. Paletas Wey sangat mendukung UMKM dan warga lokal untuk naik kelas," ujar Liza Deubez.

Tidak hanya memproduksi es krim sehat, Paletas Wey juga berusaha konsisten menjalankan program zero waste pada produk -produknya. Seperti mengolah kulit buah menjadi kompos, menanam kembali biji buah dan membagikan secara gratis kepada petani lokal atau yang membutuhkan.

"Sebagai pelopor es krim buah sehat di Indonesia, Paletas Wey memiliki banyak varian rasa yang lezat, yang diminati banyak konsumen. Terdapat 15 varian rasa seperti Watermelon Lime, Mango Strawberry, dan Durian menjadi favorit banyak orang. Saat ini Paletas Wey sudah kami pasarkan ke seluruh Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Lombok sampai
ke Timika-Papua," jelas Liza Deubez.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya