Resmikan Unpad EdEx, Universitas Padjadjaran Targetkan 100 Ribu Peserta di 2028
- VIVA: Surya Aditiya
Jakarta – Universitas Padjadjaran (Unpad) resmi meluncurkan Unpad EdEx, sebagai penyedia pembelajaran eksekutif yang dapat dikonversi menjadi credit earning program pascasarjana Unpad, bagi para tenaga profesional di tingkat lokal, multinasional, hingga lembaga pemerintah.
CEO Unpad EdEx, Mario Nicolas menyatakan, program ini hadir sebagai respons pesatnya perkembangan industri sehingga sejumlah perusahaan merasa perlu meningkatkan skill sumber daya manusia (SDM) yang mereka miliki.
“Unpad EdEx berupaya menjawab kebutuhan ini dengan menjadi jembatan penghubung antara pendidikan berkualitas tinggi dari Unpad dengan kebutuhan yang ada di lapangan,” ujar Mario di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selasa, 23 Januari 2024 siang.
Dia menyampaikan, Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan bahwa 90 persen dari total angkatan kerja Indonesia yang mencapai 14 juta orang tidak pernah mengikuti pelatihan untuk upskilling maupun reskilling.
Beberapa hambatan utamanya, adalah kurangnya akses terhadap informasi, biaya, dan keterbatasan waktu. Kondisi geografis Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan juga menjadi salah satu tantangan untuk menyamaratakan akses terhadap pendidikan profesional.
Padahal, kata dia, menurut hasil studi Economist Impact pada tahun 2022, separuh karyawan Indonesia setuju bahwa upskilling dan reskilling akan meningkatkan produktivitas mereka. Mayoritas karyawan atau 57 persen memiliki ekspektasi tinggi bahwa perusahaan harus mendukung perkembangan mereka dengan menyediakan akses upskilling tersebut.
“Dengan hadirnya Unpad EdEx ini, kami berharap bisa ikut berkontribusi untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, sekaligus meningkatkan performa perusahaan dan organisasi tempat mereka bernaung, sehingga bersama-sama kita bisa menjadi akselerator pendorong ekonomi Indonesia,” kata dia.
Mario dan tim optimis pada 2028 mendatang, Unpad EdEx dapat membantu 100 ribu tenaga kerja profesional yang hendak mengasa skill dan kapabilitas mereka.
Dia menyampaikan, sejumlah materi yang tersedia di Unpad EdEx tidak hanya bersifat teoritis, melainkan juga di level praktisi serta dapat diaplikasikan sesuai dengan learning outcome yang diharap client.
Adapun, pembelajaran akan didampingi oleh tim pengajar yang terdiri dari para dosen Unpad dan praktisi baik secara offline maupun online.
Menurut Mario, semua materi pelatihan sudah berstandar Sarjana dan Pascasarjana dari Unpad. Nah, dari sini semua peserta Unpad EdEx mendapat kredit SKS yang bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan bergelar resmi di Unpad.
“Setelah pelatihan, peserta akan mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan apabila dia ingin lanjut Pascasarjana di Unpad. Bahkan bisa langsung tesis,” imbuhnya.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkaya materi pembelajaran Unpad EdEx dari program fakultas-fakultas yang ada di Unpad, yang kemudian diperkuat dengan kebutuhan industri masing-masing,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran, Arief Yahya menyambut bahagia peluncuran Unpad EdEx. Menurutnya di era serba digital sekarang ini universitas perlu mencari terobosan baru.
“Industri pendidikan itu adalah industri kedua yang paling terdistrupsi oleh transformasi digital. Kalau kita tidak transformasi pasti kita tertinggal,”ujar Mantan Menteri Pariwisata itu.
“Untuk itu kita harapkan Unpad Edex ini dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bisa mengakses pendidikan,” pungkasnya