Siswa SDN Pondokcina 1 Direlokasi, Wali Murid Keluhkan Kurang Ruang Kelas

Siswa SDN Pondokcina 1, Depok
Sumber :
  • Galih Purnama (VIVA)

Depok –  Hari pertama masuk sekolah di semester kedua tahun ajaran 2023/2024, siswa SDN Pondokcina 1 akhirnya menempati gedung baru yang terletak di Gang Pinang, Kelurahan Pondokcina, Kecamatan Beji, Depok.

Santri IT asal Bogor Ajarkan Membuat Game kepada Pelajar di Mesir

Sebelumnya, siswa banyak yang menolak direlokasi dengan alasan gedung lama masih layak dan memiliki nilai sejarah. Namun Pemerintah Kota Depok menetapkan bahwa mulai 8 Januari 2024 kegiatan belajar mengajar (KBM) SDN Pondokcina 1 direlokasi ke gedung baru.

Walau menempati gedung baru, namun masih banyak wali murid yang keberatan. Salah satunya Mama Lala yang mengaku anaknya masih ingin sekolah di gedung lama.

Viral Foto Ivan Sugianto Bareng Kompol Teguh Setiawan usai Kontroversi Paksa Siswa Menggonggong

Mama Lala, orang tua siswa SDN Pondokcina 1, Depok

Photo :
  • Galih Purnama

“Menerima sih ngga ya, masih setengah-setengah. Karena kenangan kita banyak banget di gedung lama,” katanya, Senin (8/1/2024).

Kemenag Tetapkan 40 Siswa Madrasah Jadi Duta Moderasi Beragama

Menurutnya gedung lama lebih luas daripada gedung baru saat ini walaupun diakui secara kondisi bangunan memang tidak sebagus gedung baru. Namun di gedung lama secara kondisi luasan lahan lebih mampu menampung seluruh siswa SDN Pondokcina 1.

“Di sana lebih layak menampung lebih dari 400 siswa. Kalau lihat bangunan fisik memang lebih bagus sini (gedung baru), cuma kita masih berjuang mau balik lagi ke sana (gedung lama),” ujarnya.

Dari pantauan wali murid, di gedung baru hanya ada 14 ruang kelas. Padahal yang dibutuhkan sekitar 19 ruang kelas. Sehingga masih ada kekurangan sekitar 5 ruang kelas.

“Untuk 400 siswa, kalau satu kelas itu sekitar 24 siswa jadi diperlukan 19 kelas. Ini masih kurang 5 ruang kelas. Jadi ini pindahan yang Pondokcina 1 semua masuk pagi, yang untuk SDN Pondokcina 5 dari kelas 1-5 masuk siang, hanya kelas 6 yang masuk pagi,” tukasnya.

Wali Kota Depok Mohammad Idris

Photo :
  • Galih Purnama

Dirinya sempat bertanya pada wali kelas bahwa siswa kelas 2 hanya belajar selama 3 jam. Padahal di gedung lama dulu siswa kelas 2 belajar 4,5 jam per hari.

“Berarti kan kekurangan jam belajar karena sharing kelas, ada yang masuk siang. Harapannya ngga ada shift kelas, semua masuk pagi dan jam belajar jangan dikurangi,” pintanya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Wali Kota bahwa seluruh siswa SDN Pondokcina 1 direlokasi. Alasannya agar siswa lebih nyaman belajar di gedung baru.

“Pocin 1 ini memang sesuai dengan arahan SK wali kota dulu juga kajiannya bahwa semua akan kita pindahkan dulu, sehingga mereka nanti akan bisa relatif lebih nyaman di situ. Tempatnya juga baru, bagus sarprasnya juga begitu, baru,” katanya.

Terkait aset gedung lama, hingga kini pihaknya mengaku belum tahu akan dijadikan apa lokasi tersebut. Menurut Idris yang terpenting saat ini siswa bisa belajar dengan nyaman terlebih dulu di gedung baru.

“Nanti akan kita kaji ulang untuk aset pemerintah kota yang kita miliki di Pocin 1 ini. Belum tahu (akan dijadikan apa), yang penting anak murid kita inginkan mereka pindah semuanya ke sekolah ataupun sekolah yang sudah kita bangun baru. Insyaallah relatif lebih amanlah di situ,” ujarnya.

Terkait dengan keluhan kurangnya ruang kelas, Idris menyebut hal itu sudah dipikirkan. Untuk siswa SDN Pondokcina 1 seluruhnya masuk pagi, sedangkan siswa SDN Pondokcina 5 masuk siang. Sedangkan untuk penerimaan siswa baru tahun 2024/2025 nanti akan dialihkan ke sekolah lain sehingga tidak mengurangi kuota penerimaan siswa di Depok.

“Yakan nanti yang Pocin 5 mereka mau di siang, kalau yang Pocin 1 kan maunya pagi semua, ya oke ngga apa-apa pagi semua yang Pocin 1, kita pertahankan itu, yang ngalah nanti yang Pocin 5. Dan penerimaan rombongan belajar (rombel) juga tidak lengkap karena kita alihkan, rombel kita perbanyak untuk SDN 1 Kemirimuka, kita alihkan ke sana, jadi tidak mengurangi penerimaan siswa orang Depok,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya