Poltekesos Latih Kewirausahaan Warga di 5 Kabupaten dan Kota

Poltekesos Latih Kewirausahaan Warga di 5 Kabupaten dan Kota
Sumber :
  • Istimewa

Bandung – Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung Suharma, menyaksikan secara langsung 100 warga dari 4 Kabupaten dan 1 Kota, penerima bantuan Kemensos, berlatih kewirausahaan, yang diprakarsai oleh Poltekesos Bandung.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Pelatihan kewirausahaan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis Poltekesos ke-59, yang mengambil tema: 'Refleksi Dalam Berinovasi Untuk Kualitas Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial'

Pelatihan ini sebagai sebuah upaya agar warga  punya kemampuan daya tahan dan daya juang dalam berusaha atas pilihannya. Pelatihan ini dapat penguatan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, dengan materi pelatihan kreasi sajian mie, variasi jenis usaha, pemasaran maupun dukungan bahan usaha.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Selain pelatihan ini, 100 warga inipun mendapatkan gerobak yang desain sebagai sarana untuk menunjang kegiatan usahanya lengkap dengan bahan dagangannya. Mereka adalah warga dari kabupaten Sumedang 20 orang, kabupaten Garut 40orang, kabupaten Bandung 10 orang, kabupaten Bandung Barat 10 orang, Kota Bandung 20 orang.

Poltekesos Latih Kewirausahaan Warga di 5 Kabupaten dan Kota

Photo :
  • Istimewa
Buka Situs Pemerintah Ini untuk Cek NIK KTP Terdaftar Penerima Bansos atau Tidak

Suharma mengatakan bantuan, pelatihan dan pemberdayaan usaha ini sebagai upaya bagi perwujudan kemandirian warga penerima bantuan, sehingga bisa beraktivitas dan keluar dari ketergantungan menerima bantuan. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengabdian Pada Masyarakat Poltekesos, selaku project manager, Yuti Sri Ismudiyati mengatakan, sesuai dengan tupoksinya, Kemensos memiliki target agar para warga penerima bantuan yang dibantu dapat keluar dari keterbatasannya, dan menjadi berdaya serta punya kemampuan secara ekonomi terlepas dari kemiskinan.

“Harus ada kemauan, harus ada semangat kalau mau hidup lebih baik,” ujar Yuti saat menghampiri salah seorang peserta pelatihan. Yuti mendampingi  Direktur Poltekesos Suharma dan General Manager PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Bandung, Udin Chen. 

Pada rangkaian acara Dies Natalis ke-59 ini, Poltekesos juga menerjunkan para mahasiswanya untuk juga berlatih dalam bidang kewirausahaan, sehingga kelak para mahasiswa bisa menjadi pendamping bagi para warga yang menerima bantuan dari Kemensos. Ini sesuai dengan status Poltekesos sebagai perguruan tinggi vokasi yang lebih banyak pada praktek selain keilmuan secara teoritik. 

Yuti berharap Poltekesos menjadi back bone dalam implementasi tupoksi Kemensos di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial. Poltekesos senantiasa harus dekat dengan induknya, dan berkontribusi langsung menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang makin berkembang. 

Dalam rangkaian Dies Natalis ini, Poltekesos melakukan bakti sosial operasi katarak gratis bagi warga tidak mampu, pemberian sarapan seru dan susu kepada 2.500 siswa sekolah dasar di 4 kabupaten dan 1 kota, Jawa Barat. 

Poltekesos Latih Kewirausahaan Warga di 5 Kabupaten dan Kota

Photo :
  • Istimewa

Salah seorang bupati yang warganya menerima bantuan, yaitu Bupati Garut, Rudi menyambut baik langkah yang dilakukan Poltekesos sebagai perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia.

“Saya mengapresiasi pada Poltekesos atas langkah strategis dalam memberdayakan warga Garut di bidang kewirausahaan khususnya bagi warga yang secara ekonomi kurang. Sementara di Garut banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semoga dengan pelatihan kewirausahaan ini akan memperkuat daya dorong peningkatan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Garut.”  ucapnya.

Adapun, Direktur Poltekesos, Suharma menambahkan langkah yang digagas ini sebagai ajang bagi para mahasiswa mengembangkan kompetensi dan kapabiltasnya, melatih mahasiswa praktek langsung sesuai dengan kompetensi keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah. Suharma juga menegaskan platform ini pun sebagai ajang bagi para dosen untuk mengembangkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitasnya, quick response atas berbagai gejala dan fenomena sosial di berbagai tipologi masyarakat. 

Ibu Julaeha, salah seorang penerima bantuan mewakili penerima lainnya mengatakan merasa senang atas pelatihan ini, menjadi pendorong bagi pengembangan usaha yang dipilihnya, mampu membuat variasi usaha, menjadi tahu cara memasarkan usaha, dan mengelola keuangan. 

Selain pelatihan, operasi katatak, pemberian susu dan sarapan seru, juga dilakukan bakti sosial di sejumlah desa yang menjadi lokasi praktikum komunitas, menerjunkan sebanyak 493 mahasiswa, 85 dosen dari 3 Program Studi Sarjana Terapan, yaitu program studi Pekerjaan Sosial, program studi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial dan program studi Rehabilitasi Sosial.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya