700 Pelajar dari 75 SMA Ditantang Jadi Generasi Inovator dan Pemikir Kreatif Masa Depan

Ilustrasi pelajar dan mentor.
Sumber :
  • PJI

BANDUNG – Pesatnya pengadopsian teknologi digital di dunia industri telah mengevolusi berbagai keterampilan penting yang patut dimiliki para pekerja. 

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Laporan The Future of Jobs Report 2023 dari Forum Ekonomi Dunia menyebutkan sejumlah keterampilan yang diproyeksi akan meningkat pesat selama lima tahun ke depan, antara lain kemampuan berpikir kreatif dan analitis, pemahaman teknologi digital, serta penguasaan kecerdasan buatan dan mahadata.

Guna memfasilitasi generasi muda mengasah berbagai keterampilan penting masa depan tersebut, dua program edukasi STEAM (science, technology, engineering, arts, dan mathematics), yaitu STEAM Innovation Festival dan AWS Girls’ Tech Day, diimplementasikan pada lebih dari 700 pelajar di 75 SMA/SMK/MA di Jawa Barat sejak Agustus-November 2023 lalu.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Dalam STEAM Innovation Festival, para pelajar ditantang untuk membuat konsep proyek inovatif berbasis STEAM yang dapat mengatasi tantangan dunia nyata dan berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Kompetisi ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda mengenai potensi bidang STEAM dalam menghadirkan solusi terhadap berbagai permasalahan masyarakat sekaligus memfasilitasi lahirnya generasi inovator masa depan Indonesia. 

Untuk mendukung proses eksplorasi dan penyusunan ide, para pelajar telah memperoleh pelatihan design thinking dan pendampingan teknis. Di akhir kompetisi, 15 tim terbaik mempresentasikan dan memamerkan prototipe proyek inovatif mereka di hadapan panel juri.

Sementara itu, AWS Girls’ Tech Day menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan dan menghubungkan anak perempuan dan perempuan muda dengan bidang STEAM. 

Inisiatif yang dimulai secara global pada 2018 dan di Indonesia pada 2022 ini, bertujuan untuk memberikan akses dan kesempatan yang setara terhadap pendidikan STEAM sekaligus menciptakan pemimpin teknologi perempuan masa depan di Indonesia. 

Program ini terdiri dari dua aktivitas utama yang dirancang secara interaktif dan menarik, yaitu sesi bincang inspiratif bersama para pemimpin perempuan di bidang teknologi dan sesi pengembangan proyek menggunakan perangkat robot Quarky dan perangkat lunak pemrograman Pictoblox.

Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia mengungkapkan, generasi muda sangat antusias untuk berpartisipasi secara aktif, bahkan mengambil peran utama dalam mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat. 

"Bersama Amazon Web Services (AWS), kami menghadirkan kedua program ini untuk memfasilitasi generasi muda dalam mentransformasi aspirasi mereka menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat," ujar Robert dalam keterangannya, dikutip Kamis 21 Desember 2023. 

"Inisiatif ini juga menjadi langkah awal yang penting dan inspiratif bagi para pelajar dalam memahami tren dan potensi teknologi digital, mengeksplorasi ragam keterampilan teknis baru seperti pengkodean dan robotika, serta mengasah berbagai kompetensi nonteknis seperti kolaborasi, pemecahan masalah, dan komunikasi. Kami mendedikasikan kemitraan ini sebagai investasi untuk mewujudkan masa depan dengan pemimpin muda yang bertanggung jawab dan komunitas yang lebih kuat," sambungnya.

Dr. Iendra Sofyan S.T., M.Si., Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, menyatakan dukungannya terhadap program yang digagas. 

"Program ini selaras dengan program-program pembangunan di Jawa Barat. Di mana fokus kami adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul menyongsong Visi Indonesia Emas di tahun 2045," tuturnya.

Pada acara puncak STEAM Innovation Festival yang digelar di Bandung, beberapa waktu lalu, Tim Gorilla dari SMA Cahaya Rancamaya IBS Bogor dinobatkan sebagai pemenang pertama dengan proyek ide berjudul Surgeon (Sign Language Translation Glove Based on Arduino Nano). 

Ide yang mereka ciptakan adalah sebuah alat berbentuk sarung tangan yang dilengkapi dengan sensor gyro, potensiometer, dan algoritma yang dirancang khusus serta berfungsi untuk menerjemahkan bahasa isyarat menjadi bahasa verbal secara real-time. Gagasan inovatif ini datang dari kepedulian mereka terhadap banyaknya tantangan yang dihadapi kelompok tunarungu dan tunawicara dalam kehidupan sehari-hari karena faktor keterbatasan komunikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya