Sekolah Klaim Video Peragaan Asusila Hanya Kejahilan Remaja, Disdikbud Lampung Bakal Dalami

Siswi SMA di Lampung Dipaksa Lakukan Gerakan Asusila oleh Teman Sekelas
Sumber :
  • Tangkapan layar media sosial

Lampung – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung bakal turun tangan dalam kasus dugaan pemaksaan untuk melakukan tindakan yang mengarah ke asusila di lingkungan sekolah di Bandar Lampung.

Warganet Puji Sekuriti KRL Bantu Dorong Kursi Roda dan Tuntun 3 Orang  Disabilitas

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Tommy Efra mengatakan saat ini pihaknya sedang mendalami hal itu.

Ilustrasi video porno.

Photo :
  • ANTARA/Ardika/am.
Miris! Ayah di Palembang Cabuli Anak kandungnya Selama 9 Tahun, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

"Hari ini kita dalami, sebelumnya beberapa informasi sudah kita himpun dari pemberitaan media," kata Tommy Erfa Rabu, 6 Desember 2023.

Dia mengatakan, pihaknya sedang melakukan konfirmasi kepada beberapa pihak seperti korban, dan temannya hingga pihak sekolah.

Viral Penonton Santai Merokok di GBK Sampai Disambangi Petugas, Netizen Geram: Tolong Blacklist Aja Orang Kayak Gini

Jika didapat benar adanya perundungan mengarah ke asusila, Tommy mengatakan akan ada saksi tegas. Hal itu sejalan dengan Permendikbudristek No 46 Tahun 2023 tentang jaminan kenyaman dalam proses pendidikan di sekolah.

Dalam konfirmasi terpisah, Humas SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, Oktaviani Delasani mengatakan, perundungan itu tidak ada.

"Perundungan asusila itu tidak ada. Karena memang setiap hari itu biasa saja. Saya wali kelasnya (MU)," kata Oktaviani dalam keterangannya.

Perundungan tersebut tidak ada, lanjut Oktaviani, berdasarkan keterangan siswa di kelas yang membantah adanya perundungan. Ia mengakui jika kakak korban beberapa hari lalu datang ke sekolah terkait aksi perundungan yang dialami MU.

Siswi SMA di Lampung Dipaksa Lakukan Gerakan Asusila oleh Teman Sekelas

Photo :
  • Tangkapan layar media sosial

"Kalau menurut saya, perundungan itu nggak ada karena memang setiap hari itu kami melihat dia ini biasa saja. Setiap saya masuk tanya ada yang ngejahilin atau nggak dan dia selalu jawab nggak ada," katanya.

Menurut Oktaviani, peristiwa yang disebut korban perundungan tersebut berawal ketika korban meminta tolong kepada temannya untuk merekam video saat ia berbicara dengan menggunakan bahasa Korea.

"Pada Rabu dan Kamis lalu, mereka ini baik-baik saja dan tetap berteman, artinya tidak ada apa-apa," jelasnya.

Oktaviani menjelaskan, pihaknya belum memeriksa CCTV untuk mencari bukti kasus perundungan tersebut. Oktaviani menegaskan pihak sekolah siap memediasi untuk menyelesaikan masalah itu.

"Kalau dia mau di sekolah ini, kami welcome saja," pungkas Oktaviani.

Laporan: Puji Lampung (tvONe)

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya