36 Kampus Ikuti Wirausaha Merdeka 20 SKS di IPB University, Pamerkan Produk di Entrepreneur Expo
- VIVA | Muhammad AR (Bogor)
Bogor – Sebanyak 367 mahasiswa dari 36 kampus dari 16 Provinsi seluruh Indonesia mengikuti Student Entrepreneur Expo 2023 puncak WMK (Wirausaha Merdeka) yang diselenggarakan di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW), IPB University, Sabtu 2 Desember 2023. Program pembinaan mahasiswa untuk mencetak wirausaha muda ini setara dengan 20 SKS.
"Kalau WMK 20 SKS karena mereka 6 bulan di sini satu semester. Misalnya, fakultas peternakan total 144 SKS, 20 SKS nya bisa belajar di luar ilmunya, wirausaha. Semua mahasiswa dari IPB dan luar kampus IPB.
Kalau yang program internal IPB juga bisa di konversi juga jadi SKS," kata Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof. Dr. Deni Noviana, diwawancarai VIVA saat kegiatan Student Entrepreneur Expo, Sabtu 2 Desember 2023.
Dalam pameran ini mahasiwa memamerkan produk usaha dari mulai makanan dan minuman, kosmetik, pertanian, budidaya, jasa, kreatif, teknologi inovasi dan digital. Sebut saja produk kecantikan di mahasiswa memproduksi lotion yang berbentuk roll on. Atau aplikasi jasa T-Beng yang bergerak di bidang jasa antara mahasiswa menyerupai ojek online.
Student Entrepreneur Expo 2023, lanjut Prof Deni mengatakan, merupakan puncak kegiatan kewirausahaan yang diselenggarakan di IPB. Program WMK berasal dari 32 perguruan 16 provinsi yang dibina di IPB selama 6 bulan dengan 367 mahasiswa, sedangkan program internal IPB yakni startup school dan kewirausahaan dengan 596 mahasiswa.
"Apa yang sudah mereka dapatkan selama pembinaan ini hari ini dilakukan expo. Jadi tujuan hari ini menunjukkan achievment mereka sekaligus sebagai wujud menunjukkan kepada support, karena ada pemerintah yang support mereka ada beberapa perusahaan juga," terang Deni.
Deni menyampaikan, IPB dipilih menjadi tuan rumah dari 34 perguruan tinggi untuk penyelenggaraan WMK. Dalam program ini, seluruh mahasiswa dari berbagai kampus dicampur dan mempresentasikan ide dan gagasan mereka. Ide yang direalisasikan tergantung pada mahasiawa lain yang tertarik.
Menjawab ratusan ribu sarjana berebut jadi ASN, Deni menyampaikan, IPB sendiri sudah melakukan maping potensi mahasiswa sejak mulai pendidikan di IPB berkaitan dengan dasar kepemimpinan, organisasi, dam program wirausaha ini. Dari hasil maping tersebut, 45 persen menginginkan menjadi pengusaha 10 persen, dosen 10 persen, 40 persen lagi jadi profesional seperti kerja di BUMN.
"Nah yang 45 persen ini kan ingin jadi wirausaha itu tentu harus dibikinkan koridornya bukan di bangku kuliah saja, itulah dua program tadi ada startup school untuk menyalurkan anak-anak mahasiswa," ungkapnya.
Lanjut Deni, Indonesia terus mengejar untuk menjadi negara maju, di mana salah satu indikatornya interpreneur persentase di negara tersebut minimal 7 persen negaranya berbasis kewirausahaan. Sementara di Indonesia baru sampai 3,6 persen.
"Berarti kan target Indonesia sangat tinggi, kalau mahasiswa IPB 40 persen ingin jadi pengusaha, jadi itu yang kita dorong," jelasnya.
Deni menjelaskan, dalam mencetak para wirawusaha juga pihak kampus melakukan pendampingan hingga menjadi alumni. Program tersebut bagi alumni yang belum mendapat pekerjaan dalam enam bulan.
"Silahkan datang lagi ke kampus kita kasih pelatihan apapun yang mereka perlukan, akses permodalan semua kita koneksikan, jadi dipanggil lagi. Itu yang kita sebut enrichment, data di kita 94 persen dapat pekerjaan," jelasnya.
Direktur Kemahasiswaan IPB University, Ujang Suwarna menambahkan, dalam menjalankan program kewirausahaan ini, IPB berpegang pada progam Rektor IPB Arif Satria yakni argomaritim, yang meliputi peternakan, kelautan, hingga pertanian.
Program pembinaan sendiri diberikan oleh pihak kampus sejak tahun pertama sampai mereka lulus. Untuk program wirausaha menyiapkan 5 paket program, pertama program wirausaha, kedua membangun komunitas untuk mereka saling sharing, ketiga menyiapkan aplikasi digitalisasi untuk menghubungkan produk-produk dan karya mereka dalam bidang usaha, keempat fasilitasi pelatihan dengan mendatangkan mentoring dengan punya jam terbangnya cukup tinggi untuk melatih mental mereka, dan kelima pembantuan pendanaan baik dari IPB maupun dengan kemitraan dan dengan Himpunan Alumni IPB.
"Kita komunikasikan agar program-program ini tidak berhenti ketika mereka jadi mahasiswa, tapi ketika mereka mau lulus tantangannya ada di situ biasanya satu tahun setelah mereka lulus gangguannya sangat banyak seperti gangguan permodalan, jadi PNS, perpecahan tim dan lain sebagainya," pungkas Ujang.
Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.