Cara UI Tingkatkan Peran Pemimpin Perempuan RI di Segala Bidang
- Dokumentasi UI.
Jakarta – Universitas Indonesia unit usahanya Daya Makara dan UI Leadership Development Center (UI LDC), menyelenggarakan Indonesia Women Leaders Forum 2023 pada 30 November dan 1 Desember 2023, di Assembly Hall Menara Mandiri di Jakarta.
Acara ini dihadiri lebih dari 200 perempuan pemimpin dari lintas sektor dan organisasi, menghadirkan tokoh-tokoh perempuan yang menginspirasi dari bidang-bidang pemerintahan, BUMN, korporasi, perusahaan, pengusaha, bahkan peneliti universitas.
Direktur Pengelolaan dan Pengembangan Unit-unit usaha di lingkungan Universitas Indonesia, T M Zakir Machmud, Ph.D, mengatakan bahwa sebagai universitas yang mewakili semangat perkembangan dan kemajuan bangsa, UI ikut bangga dengan kemajuan perkembangan kepemimpinan di Indonesia.
“Khususnya kepemimpinan perempuan yang makin terlihat pengaruhnya di lingkup nasional bahkan internasional,” ujar Zakir dikutip dari keterangannya, Kamis, 30 November 2023.
Menurut dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan proporsi perempuan di Tanah Air sudah mencapai angka 32,26% pada tahun 2022. Sejalan dengan itu, proporsi perempuan yang menduduki posisi manajerial mengalami kenaikan yang terbaca sejak tahun 2015 hingga 2022, dari tingkat 22,32% di tahun 2015 menjadi 32,26% di tahun 2022.
Kenaikan 2 digit ini tentunya punya arti yang cukup besar di lapangan. Angka ini sempat menyentuh 33,08% pada 2020, kemudian menurun di tahun 2021 sebesar 32,5% dan berlanjut mengalami penurunan hingga tahun 2022 di tingkat 32,26%.
“Ketika dunia terguncang oleh pandemi, banyak pemimpin perempuan juga kehilangan posisinya. Tapi kita melihat kaum perempuan jadi lebih kuat karena banyak yg jadi penopang keluarga, perawat keluarga dan guru bagi anak-anak,” tambahnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak yang menemukan cara baru menghasilkan bagi keluarga dengan bekerja dari rumah, dan menjangkau kaum yang membutuhkan. Di sinilah keunikan perempuan yang menjadi kekuatannya.
“Di perusahaan juga peran perempuan pemimpin semakin terasa dengan Kepedulian pada lingkungan/sustainability, pendidikan dan banyak lagi hal lain. Semua ini menunjukkan perempuan dapat menjadi pemimpin yang cerdas, tangguh, kuat dan maju, sesuai dengan tema acara ini,” tambahnya.
Universitas Indonesia melalui unit usahanya UI LDC melihat kesempatan untuk mengumpulkan para pemimpin perempuan dengan mengadakan Indonesia Women Leaders Forum 2023 dengan tema Empowering HER: Smart, Confident & Resilient Women Leaders.
Tujuan dari Forum 2 hari ini adalah agar para pemimpin perempuan mau membawa kepemimpinan mereka ke tingkat lebih tinggi. Dengan sepenuhnya merangkul dan memanfaatkan keunikan perempuan, kemampuan, kekuatan khas dan ketahanan mereka, serta secara efektif mengatasi permasalahan unik perempuan, sambil berbagi dan memperkuat jejaring bisnis dan komunitas, dengan belajar dari mereka yang telah berpengalaman dan diakui secara nasional dan bahkan internasional.
Ke depan, UI Leadership Development Center akan terus memberikan pelatihan dan pendidikan non gelar bagi para pemimpin perusahaan yang mempunyai visi untuk makin maju dan berkembang baik hingga mampu berkontribusi bagi ekonomi dan sosial bangsa Indonesia. UI Leadership Development Center menyelenggarakan program publik maupun in-house training.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan saat ini porsi perempuan di Indonesia setengah dari populasi penduduk. Alhasil, peran perempuan akan turut menentukan arah pembangunan ke depan.
"Untuk itu hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, karena pada dasarnya pemberdayaan perempuan bukan tentang pemberian kekuasaan tetapi memberikan peran untuk bisa tumbuh dan tangguh menghadapi kemajuan zaman," katanya.
Bintang berharap forum Indonesia Women Leaders Forum 2023 dapat menjadi ajang pemimpian perempuan bersatu dan berbagi ide, gagasan, dan lainnya. Apalagi tahun ini Indonesia memasuki tahun politik yang mana perempuan diharapkan bisa berperan dalam memberi perspektif berbeda dan harus dipastikan setiap suara perempuan harus didengar dan diakui dalam kancah politik.