Solidaritas dan Doa Pelajar MIS Fatahillah untuk Anak Palestina
- Istimewa
Jakarta – Peristiwa agresi militer Israel terhadap warga Palestina masih menjadi perhatian dunia, khususnya Indonesia. Sejumlah aksi pun dilakukan oleh rakyat Indonesia yang mendukung dan membela bangsa Palestina untuk meraih kembali kemerdekaannya.
Tidak terkecuali dukungan yang diberikan oleh para guru serta siswa/i di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Fatahillah, Pancoran, Jakarta Selatan. Pada hari Senin, 13 November 2023, para pengajar beserta siswa/i nya di MIS Fatahillah menggelar dukungan dan doa bersama sebagai ungkapan kepedulian, keprihatinan, dan solidaritas yang sangat dalam terhadap warga, khususnya anak-anak Palestina yang mengalami cobaan yang sangat dahsyat.
Umi Habibah, salah satu guru di MIS Fatahillah, mengungkapkan bahwa aksi ini menjadi salah satu bentuk kepedulian sekaligus harapan dan doa agar rakyat Palestina bisa hidup dengan tentram. Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari ability test di MIS Fatahillah program kelas modern yang memang diadakan setiap satu bulan sekali.
"Di luar dugaan, mereka mempunyai ide untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada saudara saudara mereka di Palestina. Mereka mulai dengan membacakan sejarah Palestina dari beberapa sumber," jelas Umi.
“Lalu dilanjutkan dengan pembacaan surat An Nasr beserta artinya, sholawat Asgil, dan puisi 'Luka dalam Pelukan Palestina' yang dibuat oleh siswi Talita Hasna Humaira. Selanjutnya acara diakhiri dengan doa untuk rakyat Palestina dan ditutup dengan menyanyikan lagu 'Atouna Et Toufoule',” paparnya.
Dalam acara dukungan dan doa bersama untuk anak anak Palestina di MIS Fatahillah juga digelar pentas seni terkait peristiwa yang terjadi di Gaza Palestina. Tidak sedikit para siswa/i yang ikut terharu hingga menangis saat menyaksikan penampilan dari siswa/i dari kelas 4 yang mementaskan kepedihan dan tangis anak Gaza saat menghadapi serangan rudal dan bom dari Militer Israel.
"Sedih banget, liat anak anak Palestina di sana yang luka sampai berdarah. Malah sampai ada yang meninggal. Terus ada yang Bapak Ibu nya meninggal kena tembak," cerita Syarfina, salah satu siswi kelas 6, dengan penuh haru.
Hingga kini, rakyat hampir di seluruh penjuru dunia terus menyerukan gencatan senjata atas serangan Israel terhadap Palestina. Tercatat, 3 ribu lebih korban meninggal di Palestina merupakan anak-anak. Sementara total jumlah korban meninggal akibat serangan militer Israel telah mencapai 11 ribu jiwa.
Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.