Fenomena Guru Dianiaya Murid dan Wali Murid yang Kian Mengkhawatirkan

Murid SMA di Barito Selatan, Kalteng tantang guru berkelahi
Sumber :
  • Instagram: memomedsos

VIVA – Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembentukan masyarakat yang cerdas dan beradab. Guru memainkan peran sentral dalam proses pendidikan ini, dengan tanggung jawab untuk mengajar, membimbing, dan memberikan teladan kepada generasi muda.

Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan fenomena yang mengkhawatirkan: guru dianiaya oleh murid dan orang tua murid. Fenomena guru dianiaya oleh murid dan orang tua murid tidak dapat dianggap enteng. Beberapa penyebab utamanya meliputi:

a. Perubahan Sosial: Perubahan dalam nilai-nilai sosial dan norma perilaku telah memengaruhi cara anak-anak dan remaja berinteraksi dengan guru. Pemahaman yang lebih rendah terhadap otoritas dan kurangnya penghargaan terhadap guru telah menjadi permasalahan yang semakin nyata.

b. Teknologi dan Media Sosial: Kemajuan teknologi dan media sosial telah memberikan platform bagi murid dan orang tua murid untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan mudah. Guru dapat menjadi target pelecehan dan intimidasi secara online.

c. Tuntutan Tinggi: Orang tua sering kali memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap pendidikan anak-anak mereka. Ketika anak-anak mereka tidak memenuhi harapan, mereka dapat menyalahkan guru dan menganggap mereka sebagai sasaran utama.

d. Ketidaksetaraan Sosial: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat menciptakan ketegangan di dalam kelas. Ketika guru harus menghadapi situasi yang rumit, mereka dapat menjadi sasaran murid yang frustasi.

Sosok Sofian guru SMKN 1 Woha Kabupaten Bima yang dipukul murid

Photo :
  • Instagram

Fenomena guru dianiaya memiliki dampak serius, baik pada guru maupun pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Guru yang dianiaya mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi. Mereka dapat kehilangan semangat dan motivasi dalam pekerjaan mereka.

Kasusnya jadi Kontroversi, Jaksa Minta Hakim Bebaskan Guru Supriyani dari Segala Tuntutan

Hal ini tidak hanya merugikan mereka pribadi tetapi juga berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk memberikan pendidikan yang berkualitas.

Selain itu, guru yang dianiaya cenderung meninggalkan pekerjaan mereka, meningkatkan angka putus sekolah dan mengurangi kontinuitas dalam pengajaran. Ini akhirnya merugikan murid, yang kehilangan pengalaman dan pengetahuan dari guru yang berkualitas.

Wapres Gibran Minta Jangan Lagi Ada Kasus Kriminalisasi Guru

Untuk mengatasi fenomena guru dianiaya oleh murid dan orang tua murid, perlu ada upaya bersama dari semua pihak terkait. Beberapa tindakan yang dapat diambil meliputi:

a. Pendidikan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati guru dan pentingnya pendidikan yang berkualitas. Ini dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan di sekolah dan masyarakat.

Upaya Hapus Stigma HIV dan AIDS, Bersama Gaungkan Campaign #ForABetterWorld #NoStigma

b. Pelatihan Guru: Guru perlu dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola situasi konflik dan interaksi dengan murid dan orang tua murid dengan efektif.

Guru SD di Paguat Dianiaya Orang Tua Murid Hingga Alami Lebam di Wajah

Photo :
  • Istimewa

c. Pengawasan dan Keamanan: Sekolah dan pihak berwenang perlu meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah dan melibatkan pihak berwenang ketika ancaman fisik atau verbal terjadi.

d. Dukungan Psikologis: Guru yang mengalami kekerasan atau intimidasi perlu mendapatkan dukungan psikologis yang memadai untuk mengatasi dampaknya.

Fenomena guru dianiaya oleh murid dan orang tua murid adalah masalah serius dalam dunia pendidikan. Untuk menjaga kualitas pendidikan dan mendukung guru dalam menjalankan tugas mereka dengan baik, perlu ada perubahan dalam budaya dan kesadaran di masyarakat.

Pendidikan, kesadaran, pelatihan, dan dukungan psikologis adalah langkah-langkah penting dalam mengatasi masalah ini. Hanya dengan usaha bersama dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya