Puluhan Ribu Alumni Ikuti Jalan Sehat dan Tajamuk Peringati 1 Abad Gontor di Monas

Acara jalan sehat dan tajamuk memperingati 100 tahun Gontor di Monas, Jakarta
Sumber :
  • Ist

Jakarta – Puluhan ribu alumni Pondok Modern Darussalam Gontor bersama wali santri dan masyarakat memeriahkan acara tajamuk dan jalan sehat memperingati 100 tahun Gontor di Monas hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Minggu, 22 Oktober 2023, pagi. Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional alumni Gontor.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Para alumni berkumpul di sekitaran Monas sebagai titik kumpul acara sejak subuh. Mereka datang dari berbagai daerah untuk memeriahkan acara tersebut. Acara jalan sehat dan tajamuk peringatan 1 abad Gontor ini bertepatan dengan kegiatan car free day di Jakarta, sekaligus Hari Santri Nasional. 

Acara jalan sehat dan tajamuk 100 tahun Gontor dimulai pukul 5.30 Wib, ditandai dengan start oleh pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, KH Amal Fathullah Zarkasyi dan KH Akrim Mariyat. Kemudian serentak diikuti puluhan ribu alumni dan masyarakat jalan sehat ke kawasan MH Thamrin-Bundaran HI dan kembali ke Monas.    

Forum Kiai Jakarta Bersatu Bilang Omongan Cawagub Suswono Bukan Penistaan Agama

Acara jalan sehat dan tajamuk memperingati 100 tahun Gontor di Monas, Jakarta

Photo :
  • Ist

Ketua Umum Panitia Acara 100 Tahun Gontor Prof Dr KH Hamid Fahmi Zarkasyi mengatakan acara jalan sehat dan tajamuk di Monas hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat, ini dilakukan membawa pesan perdamaian.  

Catat! Akhir Pekan Ini Tidak Ada CFD di Sudirman-Thamrin

Sebagaimana judul acaranya, kata Kiai Hamid, tajamuk berarti berkumpul. Dalam terminologi Gontor, ketika ber-tajamuk maka mereka akan menemukan kedamaian.

"Bahasa Gontornya Tajamuk itu berkumpul. Di Gontor itu kalau kumpul kita damai. Darussalam itu artinya kampung damai. Kita ingin menyapa Indonesia dengan rasa damai untuk Persatuan Indonesia. Ini visi 100 tahun Gontor," kata KH Hamid Zarkasyi di kawasan Monas, Jakarta

"Khususnya di Jakarta, Kota ingin memberikan clue kepada bangsa ini, bahwa kita harus hidup secara damai, dengan kedamaian kita bisa banyak melakukan pembangunan dan lain sebagainya, dan kita sebagai sesama muslim dengan kedamaiana bisa merajut ukhuwwah islamiyah demi Indonesia yang lebih baik lagi," sambungnya

Dengan masuknya Gontor di abad kedua, Kiai Hamid berharap Gontor dan pondok pesantren alumninya terus berkerja sama dan berkolaborasi, termasuk para santri dan alumninya. 

Acara jalan sehat dan tajamuk memperingati 100 tahun Gontor di Monas, Jakarta

Photo :
  • Ist

"Harapan ke depan kita masuk ke abad kedua, kita perlu kerja sama, ini zamannya kolaborasi bukan kompetisi. Semua pondok pesantren dengan sistem muallimin yang sekarang sudah jadi UU Nasional perlu bersatu, para alumninya juga perlu mendukung, supaya sistem ini eksis dan menghasilkan, dan sudah menghasilkan alhamdulillah," ungkapnya

Sementara itu, Ketua Panitia Acara Zakiyanto Arief menambahkan acara jalan sehat dan tajamuk memperingati 100 tahun Gontor di Monas hingga Bundaran HI diikuti setidaknya 65 ribu orang yang berasal dari berbagai daerah termasuk dari luar negeri.

"Kurang lebih 65 ribu orang. Jangkauannya dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Palembang, Samarinda, Malaysia pun ada," ujar Zakiyanto. Ia menambahkan motivasi para alumni datang ke acara jalan sehat di Monas ini karena panggilan 'Ibu'.

"Ketika Ibu memanggil, seperti lagi hymne tadi, Ibu," imbuhnya
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya