Puluhan Siswi SMP di Magetan Lukai Diri Sendiri, Ini Penyebab dan Cara Atasi Self Harm

Ilustrasi stres.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Jawa Timur mendapati puluhan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri melakukan self harm dengan cara menyayat pergelangan tangan.

Ini Pentingnya Kedokteran Nuklir dalam Diagnosis dan Pengobatan Kanker di Indonesia

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tengah melakukan pendampingan kepada 76 yang menjadi korban self harm.

Dalam menangani kasus ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan Jawa Timur, dan puskesmas setempat. Sementara pihak Polsek setempat telah melakukan sosialisasi pencegahan self harm di SMP terakit.

Waspada! Ini 7 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin A yang Jarang Disadari

Lantas, apa itu self harm? Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Dikutip dari Siloam Hospitals, berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Self Harm

Cara Memanfaatkan Kulit Pisang: 7 Manfaat Kesehatan yang Harus Anda Ketahui

Self harm adalah perilaku seseorang yang sengaja menyakiti atau melukai diri sendiri. Meskipun perilaku ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat, mulai dari benda tajam hingga tumpul, bentuk lainnya dapat mencakup tindakan seperti menjambak rambut atau memukul diri sendiri. 

Ilustrasi depresi/stres.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Tindakan self harm ini merupakan respons terhadap masalah kejiwaan dan dapat memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Ada tiga kategori utama self harm berdasarkan tingkat keparahannya:

- Major self mutilation: Ini adalah bentuk paling parah dari self-harm, dimana individu mungkin melakukan tindakan ekstrim seperti memotong jari atau mencungkil mata. Biasanya terjadi pada individu dengan gangguan mental seperti psikosis.

- Stereotypic self injury: Meskipun tidak separah "major self mutilation", perilaku ini tetap dilakukan berulang-ulang. Contoh perilaku ini meliputi memukul anggota tubuh sendiri atau membenturkan kepala ke dinding. Ini sering ditemukan pada individu dengan autisme.

- Superficial self mutilation: Meski dianggap paling ringan, jenis self-harm ini masih mengkhawatirkan. Tindakan yang masuk dalam kategori ini termasuk menyayat kulit atau menarik rambut.

Penyebab dan cara mengatasi

Ilustrasi wanita depresi.

Photo :
  • Pixabay

Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin melakukan self-harm, seperti trauma masa lalu, gangguan mental, tekanan emosional, atau ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri dengan tepat.

Untuk mengatasi self harm, penting bagi individu untuk mencari bantuan profesional dan mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. 

Terapi atau konsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mengidentifikasi dan mengatasi akar masalah yang mendasari perilaku self harm.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya