5 Fakta yang Jarang DIketahui tentang Hamas Palestina
- Orfonline
VIVA – Nama Hamas menjadi topik pembicaraan yang hangat di awal pekan ini di media-media massa dunia. Ini setelah militan Hamas Palestina melancarkan serangan ribuan roket dan gerilya terhadap Israel. Yang dimulai pada Sabtu malam 7 Oktober 2023. Ketegangan pun kian meningkat di wilayah tersebut.
Hamas diketahui merupakan organisasi politik dan militan yang beroperasi di wilayah Palestina. Organisasi ini telah lama menjadi subjek perdebatan dan kontroversi di tingkat internasional. Hamas merupakan akronim dari bahasa Arab, yaitu Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Gerakan Perlawanan Islam).
Hamas diketahui merupakan gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis di wilayah tersebut. Gerakan ini percaya bahwa kebangkitan mereka adalah titik masuk utama untuk tujuannya "membebaskan seluruh Palestina dari penjajahan Israel".
Meskipun banyak yang tahu tentang Hamas, ada beberapa fakta yang jarang diketahui tentang kelompok ini. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima fakta jarang diketahui tentang Hamas Palestina.
1. Awal Mula Hamas
Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifada Pertama, yang merupakan gelombang protes dan kekerasan di wilayah pendudukan Israel. Awalnya, Hamas adalah gerakan yang berfokus pada kegiatan amal, seperti penyediaan bantuan sosial dan pendidikan kepada masyarakat Palestina. Baru kemudian, mereka mengembangkan sayap militan mereka.
2. Pemilihan Demokratis
Pada tahun 2006, Hamas memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif Palestina, mengalahkan Fatah, partai yang lebih moderat. Kemenangan ini mengguncang politik Palestina dan menempatkan Hamas di posisi pemerintah di Jalur Gaza. Namun, situasi ini berkontribusi pada perpecahan politik yang dalam antara Gaza dan Tepi Barat.
3. Hubungan dengan Iran
Hamas memiliki hubungan yang kuat dengan Iran, yang memberikan dukungan finansial dan militer kepada kelompok ini. Ini menciptakan ketegangan antara Hamas dan beberapa negara Arab Sunni yang memiliki hubungan yang buruk dengan Iran, seperti Mesir dan Arab Saudi.
4. Piagam Hamas
Meskipun beberapa pemimpin Hamas telah mengatakan bahwa mereka bersedia untuk menerima solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, Piagam Hamas, dokumen dasar organisasi ini, masih menyatakan tujuan mereka untuk menghancurkan Israel. Piagam ini telah menjadi subjek kontroversi yang berkelanjutan dan menjadi kendala dalam perundingan perdamaian.
5. Operasi Militer dan Kemanusiaan
Selama konflik bersenjata dengan Israel, Hamas sering kali menggunakan taktik serangan roket dan terowongan bawah tanah. Namun, konflik ini juga telah menimbulkan korban di antara warga Palestina. Beberapa kritikus mengatakan bahwa Hamas menggunakan pemukiman warga sipil sebagai perisai manusia, sementara Hamas berargumen bahwa Israel secara berlebihan merespons serangan mereka.
Dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, Hamas tetap menjadi pemain utama di wilayah Gaza dan memainkan peran penting dalam dinamika politik di Palestina. Meskipun ada upaya-upaya perdamaian yang berkelanjutan, pemahaman yang lebih baik tentang fakta-fakta ini dapat membantu konteks yang lebih baik dalam memahami kompleksitas situasi di Timur Tengah.
Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.