Peran Ayah dalam Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Alquran dan Hadis

Ilustrasi ayah dan anak.
Sumber :
  • Freepik/freepik

Jakarta – Akibat terlalu sibuk dengan aktivitas mencari nafkah di luar rumah, seorang ayah kadang melewatkan peran memberi pendidikan kepada anak, hingga ada yang beranggapan mendidik anak adalah peran ibu.

Pemilihan Puteri Anak dan Remaja Indonesia 2024, Berikut Daftar Juaranya 

Padahal dalam Islam peran ayah dalam mendidik anak sangat penting. Seorang ayah harus mampu memperkenalkan dan membimbing anak-anaknya untuk mengarungi dunia luar atau kehidupan bermasyarakat, tentang nafkah keluarga, berakhlak mulia, dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Selain hal itu ayah juga memiliki kewajiban utama untuk anak-anaknya, sebagaimana yang terdapat dalam hadis dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Kewajiban orang tua terhadap anak adalah membanguskan namanya dan mendidik adabnya”

Langkah Tegas Pemerintah dalam Memerangi Judi Online di Indonesia: Bagaimana Kolaborasi Dijalankan?

Orang tua yang dimaksud Rasulullah tentu bukan hanya seorang ibu, melainkan juga terdapat peran ayah di dalamnya.

Lantas, apa saja peran ayah dalam hal mendidik anak?

Identitas 4 Orang Sekeluarga Tewas Akibat Kebakaran di Tanjung Priok

Peran ayah dalam mendidik anak

1. Mengajarkan anak soal adab

Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Dalam literatur yang masyhur, adab disebut pondasi penting sebelum seseorang belajar ilmu agama atau ilmu pengetahuan.

Dalam hadis yang diriwayatkan Ayyub bin Musa, dari bapaknya, dari kakeknya:

Rasulullah SAW bersabda “Tiada pemberian orang tua terhadap anaknya yang lebih baik dari adab yang baik,” (HR At-Tirmidzi).

2. Mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan pada anak

Setelah mengajarkan anak soal pentingnya adab, seorang ayah juga dituntut untuk mengajarkan anak-anak mereka ilmu agama dan ilmu pengetahuan.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surat Luqman ayat 13:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya ”Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar,”

Ilustrasi ayah mengasuh bayinya.

Photo :
  • Pixabay

3. Ajarkan anak berdiskusi

Seorang ayah tidak boleh otoriter dalam rumah tangga, mulailah berdiskusi dengan anak jika usia mereka telah mencukupi untuk berpikir. Diskusi bisa menyangkut topik-topik ringan hingga yang menyangkut soal masa depan anak.

Hal ini diajarkan Allah SWT dalam Alquran Surat As-Saffat ayat 102:

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu,”

Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

4. Ajarkan sifat amanah

Sifat amanah atau jujur adalah bekal yang harus ditanamkan pada diri anak sejak usia sedini mungkin. Seorang ayah bisa menanamkan sifat ini dengan cara mencontohkan sambil memberi nasihat kepada anak.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda “Tidak sempurna keimanan bagi orang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang bagi yang tidak memenuhi janji." (HR Ahmad).

Ilustrasi ayah dan anak.

Photo :
  • Freepik/freepik

5. Menjadi pemimpin dalam keluarga

Ayah sebagai pemimpin keluarga memiliki kuasa yang cukup tinggi untuk mengambil keputusan. Meskipun begitu, keputusan yang diambil juga perlu mempertimbangkan segala aspek penting yang mencakup pendapat dari seluruh anggota keluarga, sehingga terasa adil dan menjadi solusi terbaik.

Dalam Alquran surat An-Nisa ayat 34 Allah SWT berfirman:

“Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya.”

6. Menjadi pemberi nafkah

Selain menjadi pemimpin, suami juga berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka harus memastikan bahwa rezeki yang diperoleh halal.

Hal ini tercatat dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 233:

“Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya.”

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Ilustrasi balita.

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

Isu stunting dan anemia hingga kini masih jadi perhatian pemerintah di Indonesia. Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan prevalensi stunting 21,6 persen

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024