Berhasil Bina 1.600 Warung Indomie, Mahasiswa Poltekesos Belajar Wirausaha ke Indofood
- Istimewa
Jakarta – Menyikapi dinamika perkembangan dan variasi masalah sosial, diperlukan suatu analisa dan kajian yang mendalan dalam memecahkan dan menyelesaikan masalah sosial tersebut. Perlu sebuah kajian yang lengkap baik secara keilmuan maupun empirik.
Kementerian Sosial diserahi tugas konstitusi mengatasi dan menyelesaikan 26 permasalahan sosial yang terumpun dalam kategori keterlantaran, kedisabilitasan, ketunaan, kemiskinan ketertinggalan, kebencanaan.
Salah satu masalah yang didorong untuk diselesaikan adalah kemiskinan. Penyelesaian kemiskinan ditempuh salah satunya dengan penguatan pada sisi kewirausahaan, menumbuhkan kemampuan warga miskin untuk memiliki daya tahan dan daya juang merintis usaha sesuai minat dan bakatnya.
Sebagaimana disampaikan dan selalu dilakukan oleh Menteri Sosial, bahwa secara tugas pokok dan fungsi, kita harus bersikap pro aktif, melihat, mendengar, dan menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, termasuk masalah kemiskinan dan diharapkan berujung pada masyarakat yang berdaya dan berketahanan sosial.
Inilah yang menjadi kekuatan Poltekesos sebagai lembaga pendidikan tinggi kedinasan milik Kemensos, melakukan aksi ikut mensikapi keadaan dan juga melengkapi keinginan dari mensos.
Poltekesos adalah lembaga pendidikan tinggi yang menjadi benchmark perguruan tinggi lain dalam memaknai dan mengejawantahkan kesejahteraan sosial dalam konteks pendekatan ilmiah keilmuan dan konteks aplikasi di lapangan. Platform ini menjadi penting karena kesejahteraan sosial bukan sekedar bicara kemiskinan atau ketidakmampuan saja, tetapi bicara tentang perlindungan, pemberdayaan, dan jaminan sosial.
Sebagai bagian dari rencana pembelajaran di dalam kurikulumnya, Poltekesos menguatkan profil mahasiswanya dengan beragam praktek. Salah satu praktek ini dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur, dalam hal penguatan pembelajaran kewirausahaan.
Kewirausahaan ini berkaitan dengan manajemen pengelolaan usaha, karena kelak para mahasiswa ini akan diterjunkan sebagai pendamping bagi warga miskin yang terdata layak menerima bantuan sosial bagi pengembangan usaha.
Selasa, 12 September 2023, bertempat di Kantor PT Indofood CBP Sukses Makmur di Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Poltekesos menggagas kerjasama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur dengan berformula pada usaha warungan, dengan fokus pemicu jualan berupa mie produk Indofood. Hal ini berkaca pada best practise PT Indofood berhasil membina 1.600 pedagang di Bandung Barat, dengan nama dagang warmindo (warung indomie).
Direktur Poltekesos, Suharma, mengatakan kerjasama ini selain menindaklanjuti keinginan mensos, juga merupakan perangkat yang dibutuhkan untuk memperkuat kompetensi dan kapabilitas mahasiswa dalam hal pendampingan bagi warga miskin yang punya keinginan berusaha, tanpa tergantung pada bantuan sosial.
Ini sesuai dengan pernyataan Mensos bahwa kewirausahaan bagi warga miskin adalah untuk mendorong kemandirian tanpa bergantung pada bantuan sosial.
Pada bagian lain Suharma mengatakan terkait dengan bahan ajar yang disusun atau dikembangkan untuk melatih para mahasiswa diserahkan pada tim PT Indofood, atas pertimbangan pengalaman dan rumpun materi pelatihannya.
General Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur, yang hadir langsung menerima delegasi dari Poltekesos, mengucapkan terima kasih dan menyambut baik kerjasama ini, serta menjadi penting pemaknaannya terhadap upaya mengatasi kemiskinan, memperkuat basis basis usaha warga miskin menjadi kekuatan ekonomi keluarga. Inilah yang kami tunggu-tunggu.
Pelatihan kewirausahaan ini akan berkaitan dengan daya tahan dan daya juang dalam berwirausaha, memilih bidang usaha, pengelolaan usaha, meraih pelanggan, mengembangkan usaha, mempertahankan usaha.
Materi ini penting karena mahasiswa kelak menjadi pendamping bagi 100 warga miskin penerima bantuan sosial, sebagai titik awal kontribusi Poltekesos dalam membantu mengentaskan kemiskinan. Kerjasama ini juga dilakukan untuk menjawab tantangan dinamika pembelajaran di perguruan tinggi dan akan menjadi platform kelembagaan lain dan juga perguruan tinggi lain dalam mendata, menganalisa, melaksanakan upaya menyelesaikan masalah sosial kemiskinan yang tentunya memiliki karakteristik yang berbeda beda, pungkas Suharma.
Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.