Sekolah di Bandung Gaungkan Kurangi Sampah Plastik dengan Budaya Bawa Tumbler ke Sekolah
- Istimewa
Bandung – Dalam rangka mengurangi sampah plastik dan budaya minum air, Le Minerale bersama SMPN 7 Bandung mengampanyekan penggunaan tumbler di sekolah melalui program 'Tumbler 7'.
Kepala Sekolah SMPN 7 Bandung, Lukman Surya Saputra meyakini inisiatif baik ini akan membangun kesadaran siswa, bukan hanya untuk menjaga kesehatan tubuh, namun juga kepedulian lingkungan.
Mengurangi penggunaan kemasan kecil dapat mengurangi keberadaan sampah secara signifikan. Menurut Lukman, tindakan membawa Tumbler ke sekolah juga dapat meningkatkan perlindungan (proteksi) kesehatan bagi siswa.
Sebab, setidaknya dengan menggunakan tumbler, konsumsi air yang dibutuhkan siswa dapat lebih terpenuhi, dan terjamin bahwa siswa mendapatkan sumber air yang sehat dan aman.
“Ini luar biasa sekali, seandainya 900 siswa membawa tumbler ke sekolah maka sampah kecil akan banyak berkurang. Selain itu, membawa tumbler ke sekolah dapat membantu memenuhi kebutuhan air untuk menjaga kesehatan," katanya pada Rabu pagi, 6 September 2023.
"Salah satu faktor yang menyebabkan anak sekarang banyak sakit adalah kurangnya cairan tubuh, dan juga apa yang dikonsumsi tidak terjamin aman dan sehat," lanjutnya.
Lukman juga menyampaikan alasannya bekerja sama dengan salah satu brand minuman tersebut. Dia meyakini kualitas dari air kemasan itu.
"Komitmen kami adalah selalu memberikan yang terbaik untuk siswa SMPN 7, oleh karenanya kami bekerjasama dengan Le Minerale untuk menyediakan air minum yang sehat, aman dan bersih."
Dinas Pendidikan Kota Bandung serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung juga menyambut ide membawa tumbler ke sekolah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudi Prayudi juga sependapat program penggunaan tumbler ini akan mampu mengurangi keberadaan sampah plastik kemasan kecil.
Dia berpandangan lewat program tersebut, anak-anak akan terbiasa membawa dan menggunakan tumbler sebagai medium untuk meminum air.
Program ini, ungkapnya, juga akan mendorong kebiasaan perilaku untuk mengurangi penggunaan plastik kemasan kecil yang berpotensi tercecer dan tidak terpilah.
“Kami sangat mendukung program penggunaan tumbler yang dapat terus mengisi ulang dari galon Le Minerale ini. Dengan menggunakan kemasan yang lebih besar, kita akan berkontribusi dalam mengurangi sampah-sampah plastik kemasan kecil. Kalau kemasan besar seperti ini, potensinya menjadi timbulan sampah akan berkurang,” ujar Dudi.
Dudi pun menjelaskan program ini juga relevan dengan program Kang Pisman yang dimiliki Kota Bandung, yakni Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Sampah).
Dirinya berharap masyarakat dan generasi muda semakin menyadari sampah plastik adalah masalah yang harus segera ditangani agar tidak menjadi bencana yang membahayakan manusia.
Dudi berharap program yang digagas SMPN 7 Kota Bandung dan Le Minerale ini dapat terus berjalan ke seluruh sekolah di Bandung. Jika hal tersebut dapat terealisasi, maka kontribusi pengurangan sampah di Kota Bandung akan sangat luar biasa.
Head of Public Relations and Digital Le Minerale Yuna Eka Kristina menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat bagi Le Minerale.
"Suatu kebanggaan bagi Le Minerale dapat dipercaya menjadi pilihan yang aman, sehat dan higienis bagi siswa- siswi di Bandung. Sudah menjadi komitmen kami untuk senantiasa menghadirkan air mineral yang bukan hanya baik dalam memenuhi kecukupan cairan tubuh, namun juga membantu mencukupi asupan mineral agar siswa- siswi memiliki kebugaran dan daya tahan tubuh yang baik."
Yuna mengatakan, selain dari sisi kesehatan, misi sekolah ini sama dan sejalan dengan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale yang telah dijalankan sejak tahun 2021 yang lalu.
Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale bertujuan untuk mendukung tujuan pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah, khususnya sampah plastik.