Tanam Bisnis Pendidikan di PIK 2, James Riyadi Sebut Aguan sebagai Pengembang Beromzet Besar

Ketua Pembina YPPH James Riady kembali membangun sarana pendidikan di Tangerang.
Sumber :
  • VIVA | Sherly (Tangerang)

Tangerang – Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) James Riady kembali membangun sarana pendidikan di area Tangerang. Di mana, kali ini ia menanamkan bisnis pendidikannya di area PIK 2, Kabupaten Tangerang.

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Pada bisnis pendidikan ini, James Riyadi mendirikan HOPE Academy yang merupakan sekolah kristen bertaraf internasional mulai dari jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA.

Terpilihnya lokasi PIK 2 itu lantaran, adanya kebaikan pada nilai estetika yang diterapkan dalam pembangunan PIK yang berlokasi di dua kawasan baik itu Jakarta dan Tangerang. Belum lagi, perputaran uang di PIK saat ini sudah mencapai Rp65 miliar per bulan, yang mana angka itupun masih bergerak seiring dengan pembangunan properti di PIK.

Roy Marten dan Amstrong Sembiring Sepakat untuk Perjuangkan Hal Ini

"Kita dengan perputaran uang di PIK saat ini sudah mencapai Rp65 miliar per bulan dan ini sangat baik. Belum lagi nilai estetika yanh dihadirkan membuat kita yakin untuk mendirikan HOPE Academy ini. Dan bapak Aguan ini adalah pengembang dengan omzet terbesar di Indonesia, he is the largest, omzet tahunannya is the largest," katanya.

Sementara itu pada pembangunannya, sekolah kristen ini akan menempati lahan seluas 1,5 hentar yang mampu menampung sebanyak 1.000 siswa. Pada perencanaannya, lembaga pendidikan internasional itu, akan selesai dibangun pada awal gahun 2025, sehingga kegiatan belajar mengajar di HOPE Academy dimulai tahun akademik 2025/2026.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Head of School HOPE Academy, Recky Rendy mengatakan, pihaknya mengedepankan pendidikan Kristen yang holistik, HOPE Academy berkomitmen untuk mendidik anak bukan hanya secara akademis tetapi juga social, emotional, physical and spiritual. Dengan menggandeng kurikulum International Baccalaureate (IB), kami memperlengkapi anak-anak dengan 21st century mindset.

"Kita bangun sekolah kristen bertaraf internasional dengan mengedepankan kristen yang holistik. Dengan komitmen, yaitu pemikiran yang internasional serta kritis agar mereka bukan hanya siap menghadapi masa depan, tetapi juga siap membentuk masa depan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag RI, Jeane Marie Tulung menyambut baik upaya YPPH yang terus memajukan Indonesia melalui sektor pendidikan.

"Bagi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, YPPH termasuk yayasan pioneer yang bekerja dengan cara yang tidak biasa, tetapi secara visioner, komprehensif, dan multi jenjang. Pendidikan transformatif sekaligus religius yang menjadi fokus layanan pendidikan YPPH dengan iman kepada Tuhan, merupakan nilai-nilai fundamental yang mencerminkan keinginan untuk membentuk individu yang memiliki karakter kuat dalam dimensi moralitas dan komitmen spiritual," ungkapnya.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya